Indonesia Ajak Malaysia dan China Terapkan B20
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengajak negara-negara lain untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar campuran biodiesel ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti yang telah dilakukan Indonesia dengan menerapkan mandatori biodiesel 20% (B20). Hal itu akan disampaikan Darmin dalam pertemuan tingkat menteri Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit (CPOPC) di Malaysia 8 November mendatang. CPOPC merupakan organisasi yang beranggotakan Indonesia dan Malaysia untuk memperjuangkan kelapa sawit. Darmin menyatakan negara yang akan diajak untuk menerapkan program biodiesel 20�alah Malaysia dan China.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengajak negara-negara lain untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar campuran biodiesel ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti yang telah dilakukan Indonesia dengan menerapkan mandatori biodiesel 20% (B20). Hal itu akan disampaikan Darmin dalam pertemuan tingkat menteri Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit (CPOPC) di Malaysia 8 November mendatang. CPOPC merupakan organisasi yang beranggotakan Indonesia dan Malaysia untuk memperjuangkan kelapa sawit. Darmin menyatakan negara yang akan diajak untuk menerapkan program biodiesel 20% adalah Malaysia dan China. Saat ini Malaysia masih merencanakan untuk menerapkan penggunaan B10 mulai pertengahan 2019. “Kita akan bekerja sama dengan Malaysia. Kita minta Malaysia supaya cepat menaikkan menjadi B20. Kemudian kita bekerja sama meyakinkan katakanlah China untuk pakai B5,” ujar Darmin di Kementerian Luar Negeri, Selasa (6/11/2018). Selain untuk meningkatkan penggunaan sawit, pencampuran biodiesel ke BBM ini juga bentuk perlawanan Indonesia terhadap kampanye negatif atas kelapa sawit, terutama yang dilancarkan Uni Eropa. ***