Hadirkan 90 Mahasiswa Dari Seluruh Indonesia Ke Kebun Sawit, BPDPKS Siapkan Generasi Muda Peneliti Sawit Masa Depan

Hadirkan 90 Mahasiswa Dari Seluruh Indonesia Ke Kebun Sawit, BPDPKS Siapkan Generasi Muda Peneliti Sawit Masa Depan

Hadirkan 90 Mahasiswa Dari Seluruh Indonesia Ke Kebun Sawit, BPDPKS Siapkan Generasi Muda Peneliti Sawit Masa Depan

Medan (07-08/06) – Program Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa Tahun 2022 telah memilih sebanyak 30 kelompok penelitian yang akan didanai oleh BPDPKS. Dalam rangka memberikan pembekalan bagi mahasiswa sebelum melakukan penelitian, BPDPKS menyelenggarakan kegiatan pengenalan Industri Kelapa Sawit yang mendatangkan 90 orang peneliti mahasiswa dari hampir seluruh wilayah Indonesia. Meraka adalah peneliti-peneliti muda yang diharapkan menjadi Generasi Peneliti Masa Depan. Ada yang berasal dari Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, IPB University, Politeknik Caltex Riau, Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Bengkulu, Universitas Sumatera Utara, Universitas HKBP Nommensen, Universitas Islam Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Politeknik LPP Yogyakarta, Universitas Jember, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjadjaran, Universitas Palangka Raya, dan Universitas Sebelas Maret.

Kegiatan pengenalan dilaksanakan selama 2 (dua) hari sejak tanggal 7 s.d 8 Juni 2022 dengan mengunjungi salah satu perusahaan kelapa sawit di Propinsi Sumatera Utara yaitu PT. Paya Pinang Group. Kegiatan workshop dibuka oleh Plt. Direktur Penyaluran Dana, Zaid Burhan Ibrahim, yang menyampaikan tentang perkembangan program Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan oleh BPDPKS. Saat ini BPDPKS telah mendanai sebanyak 234 kontrak perjanjian kerjasama dengan 70 lembaga litbang dan 80 Riset Mahasiswa dengan keterlibatan 840 orang peneliti dan 346 orang mahasiswa. Publikasi Ilmiah dari hasil riset telah dilakukan baik melalui jurnal nasional maupun internasional, penyusunan buku dan registrasi paten untuk melindungi HaKI. Publikasi ilmiah yang dilaporkan ke kami sekitar 201 jurnal, dan telah didaftarkan sebanyak 42 paten serta terdapat 6 buku yang telah dicetak.

Selanjutnya Ketua GAPKI Sumatera Utara Alexander Maha menyampaikan tentang sejarah dan status terkini kelapa sawit Indonesia beserta tantangan dan peluang yang dihadapinya. Hadir pula dalam acara yakni Tim Penilai Lomba, antara lain Prof. Dr. Gustan Pari, Dr. Ir. Verina J. Wargadalam, Dr. Ir. Aiyen Tjoa, Dr. Ir. Donald Siahaan dan Dr. Ir. Bandung Sahari. Materi yang diberikan kepada mahasiswa antara lain tentang sustainability di industri kelapa sawit, perkembangan inovasi industri hilir kelapa sawit dan juga tentang bagaimana pelaksanaan dan penulisan penelitian yang baik, termasuk tentang bagaimana cara pengadiministrasian dan pelaporan keuangan kegiatan penelitian.

Untuk melengkapi pengetahuan para mahasiswa juga dilakukan kunjungan ke industri kelapa sawit yaitu PT. Paya Pinang Group sehingga mahasiswa mendapatkan informasi yang utuh dengan melihat secara langsung proses pengolahan kelapa sawit, dari hulu (perkebunan) hingga hilir (industrialisasi).  Ditemui oleh Komisaris Utama PT Paya Pinang, Kacuk Sumarto, para mahasiswa peneliti ini diberi pesan agar dikemudian hari menjadi duta-duta sawiit Indonesia. Industri sawit membutuhkan riset-riset yang dapat mendorong untuk peningkatan kesejahteraan petani Kita perlu mendorong petani itu bukan lagi sebagai penjual buah, namun juga menjual minyak mentah yaitu minyak goreng atau minyak bahan bakar.

Kegiatan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa merupakan salah satu program yang dijalankan oleh BPDPKS yang hasilnya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan maupun sebagai bahan pengambil kebijakan yang sangat dibutuhkan dalam melawan kampanye negatif terhadap sawit dan mempromosikan citra baik kelapa sawit berdasarkan data dan fakta ilmiah.

Program Penelitian dan Penembangan dilaksanakan dalam rangka melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir, yang dimulai dari mahasiswa Indonesia agar minat untuk meneliti kelapa sawit diinisiasi sejak dini demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Bagi kolompok penelitian yang telah disetujui pendanaanya diberikan dana penelitian maksimal sebesar 20 Juta untuk melaksanakan penelitian selama 6-8 bulan. Sebagai apresiasi pada akhir penelitian akan diberikan trophy dan uang senilai Rp50 juta untuk pemenang pertama, Rp35 juta untuk pemenang kedua, dan Rp25 juta untuk pemenang ketiga.

Disampikan oleh Zaid Burhan Ibrahim, bahwa kegiatan ini menjadi sebuah penyemangat bagi para generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam memperkaya khasanah keilmuan tentang kelapa sawit. Semakin banyak generasi muda meneliti kelapa sawit dari berbagai aspek, maka akan semakin tergambar nyata data dan fakta keunggulan kelapa sawit Indonesia dan kebutuhannya.