Ekspor Palm Kernel Shell ke Jepang Terus Berlangsung di Tengah Pandemi COVID-19

Upaya untuk meningkatkan ekspor produk sawit dan turunannya terus dilakukan, tak terkecuali di tengah pandemi COVID-19.

Ekspor Palm Kernel Shell ke Jepang Terus Berlangsung di Tengah Pandemi COVID-19
Palm Kernel Shell (Foto: olx)

JAKARTA—Upaya untuk meningkatkan ekspor produk sawit dan turunannya terus dilakukan, tak terkecuali di tengah pandemi COVID-19. Upaya ini dilakukan oleh Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, berbagai instansi, dan pemangku kepentingan di sektor sawit, termasuk dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang berkomitmen untuk mendukung peningkatan perdagangan sawit.

Salah satu ekspor yang didorong untuk terus ditingkatkan adalah ekspor cangkang sawit atau palm kernel shell (PKS). Tujuan ekspornya antara lain ke Jepang yang merupakan negara potensial untuk menyerap produk ini.

Dalam keterangan pers, Senin (11/5/2020), Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, pemberlakuan kondisi darurat COVID-19 di Indonesia tidak menyurutkan upaya untuk mendorong ekspor Indonesia ke pasar global, seperti ke Jepang.

“Kemendag terus mendorong berbagai potensi produk ekspor, seperti komoditas palm kernel shell ke Jepang yang tercatat relatif stabil dan bahkan berpotensi meningkat,” ungkap Mendag.

Salah satu produsen/eksportir Indonesia, yaitu PT International Green Energy telah mengirimkan komoditas palm kernel shell ini sebanyak 10 ribu MT melalui pelabuhan Tanjung Buton, Riau pada 28 April 2020. Pengiriman komoditas palm kernel tersebut tiba di pelabuhan Kochi, Jepang pada 8 Mei 2020.

Dijelaskan Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kasan, pembelian PKS ini  dilakukan oleh perusahaan Jepang, yaitu Erex Co. Ltd yang merupakan hasil kesepakatan Januari 2020 dan direncanakan akan berlangsung selama 15 tahun dengan jumlah 120 ribu MT per tahun.

Pengapalan PKS dari Indonesia ke Jepang juga akan dilakukan pada Juni-Juli 2020, sebagai bagian dari kerjasama perdagangan yang berlangsung hingga 2030. Ekspor ini merupakan kerjasama PT International Green Energy dengan mitra lainnya yaitu Tokyo Sangyo Co. Ltd.

Sebelumnya, pemerintah dan pelaku usaha sawit telah melakukan promosi dan kampanye produk sawit di Jepang. Beberapa kegiatan promosi yang telah dilangsungkan antara lain bekerja sama dengan Trade Promotion Center (ITPC) di Osaka mengkampanyekan penggunaan produk turunan sawit. Di tengah pandemi COVID-19, kegiatan ini dilakukan secara online.

Kegiatan lainnya adalah berpartisipasi dalam pameran International Biomass Expo 2020 di Tokyo Februari lalu. Dalam rangkaian pameran International Biomass Expo 2020 itu juga digelar “Briefing and Business meeting on Indonesia Sustainable Palm Oil and Biomass” yang menghadirkan sejumlah pembicara, termasuk dari BPDPKS yang memaparkan mengenai langkah-langkah strategis di sektor sawit.

Menurut atase Perdagangan RI di Tokyo, Arief Wibisono, Jepang merupakan salah satu negara yang sedang menggalakan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk energi biomassa. Berdasarkan data Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, kebutuhan akan energi listrik di Jepang hingga 2030 sebagian besar akan disuplai oleh batu bara sebesar 26 persen dan energi terbarukan sebesar 22-24 persen. Penggunaan energi terbarukan tercatat meningkat cukup signifikan, sebesar 10,3 persen dari seluruh pasokan energi nasional Jepang dibandingkan dengan tahun 2016.

Pada 2019, ekspor kelapa sawit Indonesia dan produk turunannya ke Jepang mencapai US$142,8 juta dengan tren pertumbuhan sebesar 27,4 persen per tahun selama 5 tahun terakhir. Pada periode tersebut, ekspor PKS Indonesia ke Jepang juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,6 persen (YoY) dengan nilai US$766,9 ribu. ***