Dilaunching berbarengan HUT RI, Sawit Oke akan dukung Kampanye Positif Sawit

Dilaunching berbarengan HUT RI, Sawit Oke akan dukung Kampanye Positif Sawit

Jambi- Kampanye negatif terhadap kelapa sawit telah menjadi isu global yang terus berkembang dan menimbulkan dampak negatif pada industri sawit Indonesia. Penyajian informasi yang tidak seimbang dan tidak akurat tentang sawit  mempengaruhi sikap seseorang menjadi negatif terhadap kelapa sawit.

Kampanye negatif ini perlu dilawan melalui kampanye positif yang masif dan terstruktur dengan menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Upaya ini harus dilakukan secara gotong royong, bahu membahu dan saling mendukung baik dari pemerintah, pelaku usaha, organisasi masyarakat, media, dan masyarakat termasuk tenaga pendidik di Indonesia yang berjumlah lebih dari 3 juta orang guru dan dosen serta mengerahkan mahasiswa yang berjumlah lebih dari 9 juta orang dan siswa yang berjumlah lebih dari 68 juta orang.

Melihat kondisi ini Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu Pertanian Indonesia (APTS-IPI) bekerjasama dengan DMB Global melaunching  Program   Promosi  SAWIT OKE” secara Hybrid yang akan dilaksanakan pada HUT RI Ke-78 yakni 17 Agustus 2023, yang diikuti oleh 1.000 (seribu mahasiswa, dosen dan Dekan Ilmu Pertanian, Industri Kelapa Sawit di Jambi, Media dan Komunitas Petani Sawit serta siswa, guru dan kepala sekolah)  dari Sabang sampai Merauke , bertempat di Universitas  Graha Karya,  Jambi. 

Menurut Ketua Umum APTS - IPI Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani MP tenaga pendidik, mahasiswa dan siswa  berpotensi untuk  menjadi agen yang menyampaikan informasi berimbang dan akurat terkait  industri kelapa sawit karena dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.

“Harapannya adalah  merubah sikap negatif menjadi sikap positif pada masyarakat di Indonesia terhadap industri kelapa sawit khususnya pada peserta didik. APTSIPI dengan anggota 167 PTS di seluruh Indonesia yang dilantik kepengurusannya oleh Direktur Kelembagaan, Ditjen Diktiritek, Kemendikbudristek yang bekerjasama dengan DMB Global, siap menjadi garda terdepan untuk  mengakselerasi  program tersebut”, terangnya. 

Dalam kesempatan tersebut PLT Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto menyampaikan ucapan selamat atas peluncuran Sawit Oke. Secara online Kabul menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan launching Sawit Oke. Sekaligus menjelaskan mengapa perlunya digalakkan kampanye Positif sawit.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sebagai komoditas strategis, kelapa sawit berperan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan ketahanan energi. Indonesia merupakan produsen terbesar minyak sawit di dunia. Produk kelapa sawit dan turunannya telah di ekspor ke seluruh penjuru dunia dan merupakan komoditas penghasil devisa ekspor terbesar bagi Indonesia” tegas Kabul.

Perkebunan dan Industri sawit diketahui membuka jutaan lapangan kerja di dalam negeri baik untuk petani sawit, pekerja pabrik, dan tenaga kerja lainnya di sepanjang rantai produksi kelapa sawit dari kebun sampai dengan menjadi produk akhir. Tercatat kurang lebih 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 16 juta tenaga kerja tidak langsung yang diserap oleh sektor sawit.

Sawit telah berkontribusi pula menjadikan Indonesia sebagai produsen Biodiesel, energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan fossil fuel, yang bahan bakunya berasal dari minyak sawit. Biodiesel sawit tersebut, melalui pencampuran dengan minyak Solar, yang mulai awal Februari 2023 ini dalam bentuk B-35, telah kita gunakan sebagai bahan bakar, sehingga mengurangi ketergantungan negara atas impor minyak bumi sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan di sektor migas.

 

Produk-produk sawit pun telah mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Yang familiar bagi masyarakat mungkin adalah Minyak Goreng dari sawit, namun sesungguhnya konsumsi minyak sawit dan turunannya lebih luas dari itu. Minyak sawit ada dalam produk sabun, shampoo, deterjen, lipstik, produk kosmetik, personal care, roti, coklat, biskuit, krimer, margarin, susu formula bayi, dan lain-lain. Penggunaan minyak sawit dan turunannya, yang merupakan minyak nabati dengan produktivitas tertinggi, menjadikan produk-produk tersebut dapat digunakan oleh segenap kalangan masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau.

“Namun banyaknya manfaat sawit ini sayangnya mendapatkan banyak terpaan kampanye negative yang tidak berdasar. Seperti isu deforestrasi, tenaga kerja anak dan pengrusakan habitat flora dan fauna. Yang jika tidak kita lawan akan menekan sawit hingga mengalami kepunahan seperti komoditas alam Indonesia lainnya”, tutup Kabul. (am)