Dihadiri Pj Walikota Singkawang, Workshop UKMK Sawit Milenial Aspek-PIR Kalbar dan BPDPKS Meriah

Dihadiri Pj Walikota Singkawang, Workshop UKMK Sawit Milenial Aspek-PIR Kalbar dan BPDPKS Meriah
Teks Foto: Pembukaan lokakarya atau workshop UKMK Sawit Milenial yang diselenggarakan DPD I Aspek-PIR Kalbar di Kota Singkawang berjalan dengan sukses. (Foto: ist) Reporter : Hendrik Editor : Hendrik Hutabarat

Singkawang, elaeis.co - Lokakarya atau workshop usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) Sawit Milenial yang digelar di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (1/3/2024) l sore, berjalan sukses dan meriah.

Bulan Suci Ramadhan semakin membuat ratusan para petani sawit berusia muda atau Milenial yang tergabung DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Kalbar tersebut semakin semangat.

“Acara ini sendiri digagas dan dilaksanakan oleh DPD Aspek-PIR Kalbar dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan (Kemenkeu),” kata Ketua DPD I Aspek-PIR Kalbar, YS Marjitan.

 

Dari keterangan resmi yang diterima elaeis.co , Jumat (22/3/2024) pagi, disebutkan bahwa hal itu diungkapkan YS Marjitan saut memberikan kata Berbagai salam acara tersebut.

Kata dia, dalam acara itu juga melibatkan para petani sawit milenial dari berbagai daerah di Kalbar, terutama dari Kota Singkawang.

Ia mengatakan, para petani sawit milenial semakin bersemangat tatkala mengetahui bahwa Sumastro selaku Pj Walikota Singkawang membuka acara tersebut.

 

Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, dalam pidato pembukaan lokakarya tersebut mengatakan bahwa acara tersebut benar-benar mengharukan.

Apalagi, kata dia, lokasi acara di Aula Hotel Dangau Singkawang merupakan daerah yang termasuk berada di tengah - tengah antara Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang, dan termasuk bagian dari perbatasan negara.

“Yang sangat perlu kita andalkan untuk saat ini dan ke depannya adalah para petani sawit milenial,” kata Sumastro.

Biasanya, kata Pj Walikota, petani sawit milenial memiliki kemampuan mencari informasi dan inovasi melalui jaringan media sosial maupun komunitas yang mereka bangun sendiri.

"Terlebih saya dengar jika workshop ini akan diarahkan ke hilirisasi. Ini sangat luar biasa," ujarnya.

Bicara mengenai sawit, ungkap Pj Walikota, yang harus menjadi perhatian adalah produktivitas. 

Kata dia, petani sawit harus bisa mengalokasikan cadangan biaya pupuk, perawatan, karyawan dan lain-lain.

“Sawit ini berapa dia kita kasih makan, maka segitulah dia memberikan rejekinya ke kita,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalbar, Purwati Munawir, mengatakan bahwa komunitas sawit berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah.

“Komunitas sisi sawit inilah yang telah berperan nyata dari penyerapan energi kerja,” katanya.

Menurutnya, Provinsi Kalbar telah berhasil memosisikan daerah ini sebagai salah satu sentra sawit Nasional.

Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan Kabupaten/Kota atas dukungan dan pelatihan terhadap produksi sawit di Kalbar.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengungkapkan keinginannya agar para petani makmur dan rakyat sejahtera.

“Melalui workshop ini saya berharap para narasumber bisa memberikan motivasi bagi milenial untuk menjadi petani sawit,” katanya.

“Cerita mau sukses atau berhasil, maka yang perlu disiapkan adalah sarana dan prasarana,” ujar Tjhai Chui Mie.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan pemerintah dapat ikut menyiapkan alat. Selain itu bibit dan membantu penjualannya.

“Apakah di satu kawasan perlu dibangun pabrik atau CPO-nya, sehingga petani tidak bisa lagi membawa hasil panennya,” ujarnya.

Dukungan-dukungan seperti inilah yang HKTI Singkawang diharapkan dari pemerintah untuk keberhasilan para petani.

Sementara Kepala Divisi UMKM BPDPKS, Helmi Muhansyah menyatakan siap berkolaborasi dan mendukung.

“Khususnya rekan-rekan petani sawit milenial untuk berwirausaha menggunakan berbagai macam teknologi untuk mengembangkan produktivitas kelapa sawit,” tegas Helmi Muhansyah 
 

Sumber