BPDPKS tampilkan produk UKM Sawit dalam AFMGM ke 2 di Jakarta

BPDPKS tampilkan produk UKM Sawit  dalam AFMGM ke 2 di Jakarta

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)  menampilkan produk UKM sawit dalam kegiatan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) diselenggarakan pada tanggal 22-25 Agustus  di Jakarta. Pertemuan ini melanjutkan pertemuan AFMGM  pertama di Bali pada Maret lalu, yang  akan menjadi pertemuan penutup dan menegaskan perwujudan komitmen dan kolaborasi untuk menjaga    stabilitas ekonomi kawasan.

Produk UKM sawit yang ditampilkan adalah helm sawit dan batik sawit. Produk helm green composite (GC) merupakan salah satu komersialisasi hasil dari riset yang didukung oleh BPDPKS. Pemilihan limbah TKKS sebagai material penguat helm karena melimpahnya TKKS yang linier dengan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia. TKKS memiliki kandungan selulosa tinggi yang dapat diproduksi dalam ukuran serat mikro, sehingga dapat digunakan untuk menguatkan polimer pada aplikasi helm. Produksi helm green composite, telah dimulai pada tahun 2017 dan memiliki sertifikat SNI. Pembuatan helm melalui metodologi pengolahan TKKS dengan teknik retting, milling, shaker, dan pembuatan biokomposit dengan teknik compounding serta injeksi moilding. Batik sawit merupakan karya batik yang proses pembuatannya menggunakan malam batik berbahan sawit.Malam batik sawit menghubungkan dua kekayaan utama Indonesia yaitu batik sebagai warisan budaya bangsa dan sawit sebagai produk perkebunan terbesar Indonesia.

Selain menampilkan produk UKM Sawit, BPDPKS juga mengikutsertakan perwakilan mahasiswa penerima Beasiswa SDM sawit BPDPKS dalam rangkain kegiatan side event AFMGM. Beberapa  side event dalam rangkaian pertemuan tersebut, antara lain : Business Matching & Exploration Session between MSMEs and Fintech; Seminar on Energy Efficient Mortgage (EEM) Development throughout ASEAN Countries; Energy Transition Mechanism: ASEAN Country Updates;Seminar on Renewable Energy Manufacturing: Opportunities for Southeast Asia yang merupakan kerjasama Asian Development Bank (ADB) dengan Kementerian Keuangan

Menteri Keuangan (Menkeu)  Sri Mulyani Indrawati menjabarkan ada tiga hal strategis yang menjadi tujuan pertemuan 10 th ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) yaitu terkait dengan proses pemulihan dan pembangunan kembali ekonomi pasca pandemi, kedua mengenai ekonomi digital serta terkait isu berkelanjutan (sustainability). Menkeu menyebutkan fundamental ekonomi ASEAN tetap terjaga dan memiliki daya tahan ditengah, sehingga mampu untuk terus menjadi pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).

Pertemuan AFMGM ke-2 ini dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari ke   sembilan negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Selain itu, sesuai dengan ASEAN Leaders’ Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership in November 2022, ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam rangkaian pertemuan ini. Rangkaian pertemuan AFMGM ini juga  dihadiri perwakilan dari enam organisasi internasional yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Stability Board (FSB), Bank for International Settlements (BIS), and World Bank (WB) serta mitra strategis yaitu Australia dan European Union (EU).