Alumni LPDP, Miftahudin Nur Ihsan, Beri Inspirasi Ratusan Mahasiswa Politeknik LPP untuk Wirausaha Produk Turunan Sawit

Alumni LPDP, Miftahudin Nur Ihsan, Beri Inspirasi Ratusan Mahasiswa Politeknik LPP untuk Wirausaha Produk Turunan Sawit
CEO Sm-art Batik, Miftahudin Nur Ihsan, Menyampaikan Kisah Inspiratif Perjalanan Industri Batik Sawit di Hadapan Ratusan Peserta

Yogyakarta- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Politeknik LPP Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan dengan topik “UMKM Sawit Naik Kelas”. Peserta dalam kegiatan ini adalah pelaku UMKM dari daerah Yogyakarta, pelaku UKMK Sawit dari Kabupaten Rokan Hilir, pelaku UKMK Sawit dari Belitung, dan lebih dari 200 Mahasiswa Politeknik LPP Yogyakarta. Rangkaian kegiatan tersebut berlangsung pada 6 hingga 8 Maret 2024 di Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan Talkshow “UKMK Sawit Naik Kelas”. Salah satu narasumber pada talkshow tersebut adalah Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan), yang merupakan CEO CV. Smart Batik Indonesia sekaligus penerima beasiswa LPDP jalur afirmasi bidikmisi. Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa salah satu capaian yang ingin diraih melalui workshop tersebut adalah menjadikan UKMK sawit lebih baik dan naik kelas, sekaligus mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit kepada masyarakat luas.
"Ini perlu dilakukan karena sawit memberi banyak manfaat dalam kehidupan kita, termasuk lewat banyaknya hilirisasi produk sawit," kata Helmi.
Helmi menuturkan bahwa, secara umum BPDPKS membuka peluang kolaborasi dengan seluruh pihak seperti asosiasi petani kelapa sawit, instansi pemerintah, perguruan tinggi dan pihak lain yang terkait dalam pengembangan produk-produk hilir sawit terutama bagi para pegiat UMKM. Helmi memberikan contoh keberhasilan dari pelaku UKMK Sawit, salah satunya adalah Ihsan.
“Kami bertemu dengan Mas Ihsan secara tidak sengaja tahun kemarin di Makassar. Dari situ, dia berani memulai untuk membuat produk batik dari turunan sawit, yang berhasil dikembangkan sampai hari ini,” kata Helmi. Sementara itu, Ihsan dalam waktu 20 menit menyampaikan kisah inspiratifnya dalam mengembangkan industri batik sawit mulai dari awal sampai progress saat ini. Tak lupa dirinya mengajak seluruh peserta untuk berwirausaha melalui produk turunan sawit. “Potensi dari produk turunan sawit ini sangat besar. Mari kita pelajari dan jadikan sebuah produk yang bernilai ekonomis tinggi,” ujar Pemenang Wirausaha Muda Berprestasi Kemenpora tersebut.

Ihsan menambahkan pesan khusus kepada mahasiswa penerima beasiswa BPDPKS untuk berjuang lebih keras “Untuk adik-adikku yang kuliah dengan beasiswa BPDPKS, ayo berjuang lebih keras. Tanamkan di hati adik-adik, agar nanti setelah lulus dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih berkontribusi daripada teman-teman lain yang tanpa beasiswa. Sebagai penerima beasiswa, kita memiliki utang moral kepada pemberi beasiswa. Oleh karena itu, kita harus berhasil” kata Ihsan. (MNI)