Uji Coba BPPT Buktikan B20 Tidak Rusak Mesin
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyimpulkan bahwa bahan bakar biodiesel B20 tidak menimbulkan masalah pada kendaraan, baik kendaraan baru maupun lama. Bahkan, B20 mampu meningkatkan kinerja mesin. BPPT telah melakukan uji coba pada 2015, jauh sebelum pemerintah menerapkan program perluasan penggunaan B20 pada sektor Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO 1 September lalu. Uji coba tersebut dilakukan pada kendaraan dari tiga merek berbeda yang ditumpangi oleh enam orang dengan menempuh jarak 40.000 km.
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyimpulkan bahwa bahan bakar biodiesel B20 tidak menimbulkan masalah pada kendaraan, baik kendaraan baru maupun lama. Bahkan, B20 mampu meningkatkan kinerja mesin.
BPPT telah melakukan uji coba pada 2015, jauh sebelum pemerintah menerapkan program perluasan penggunaan B20 pada sektor Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO 1 September lalu.
Uji coba tersebut dilakukan pada kendaraan dari tiga merek berbeda yang ditumpangi oleh enam orang dengan menempuh jarak 40.000 km. Kendaraan tersebut diisi dengan biodiesel B20 dan solar biasa. Hasilnya menunjukkan bahwa B20 mampu meningkatkan akselerasi dan performa kendaraan, mengurangi emisi, namun kendaraan itu mengkonsumsi 4 persen lebih banyak bahan bakar dibandingkan kendaraan yang mengkonsumsi solar biasa.
Ketua Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (IKABI) Tatang Soerawidjaja mengatakan uji coba telah membuktikan bahwa B20 tidak menimbulkan masalah bagi mesin diesel, termasuk mesin model lama. Hanya saja, pada masa awal penggunaan B20, saringan bahan bakar harus lebih sering dibersihkan karena FAME memiliki efek solvent bila dicampur dengan solar biasa.
“Kandungan bio pada B20 bisa membersihkan kotoran yang menempel pada dinding tangki dan saluran bahan bakar. Kotoran tersebut kemudian mengendap di saringan bahan bakar,” ujarnya. (Reuters)