Produksi Minyak Sawit Naik Terdorong Mandatori B20

JAKARTA-- Produksi minyak sawit Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 14% pada periode Januari-Agustus 2019, terdorong oleh penerapan program mandatori biodiesel 20% (B20). Demikian, laporan yang dirilis Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Kamis (17/10/2019). Gapki menyebutkan, produksi minyak sawit sepanjang Januari–Agustus 2019 mencapai 34,7 juta ton atau 4 juta ton lebih tinggi dibanding capaian Januari–Agustus 2018 sebanyak 30,66 juta ton.

Produksi Minyak Sawit Naik Terdorong Mandatori B20

JAKARTA-- Produksi minyak sawit Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 14% pada periode Januari-Agustus 2019, terdorong oleh penerapan program mandatori biodiesel 20% (B20). Demikian, laporan yang dirilis Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Kamis (17/10/2019). Gapki menyebutkan, produksi minyak sawit sepanjang Januari–Agustus 2019 mencapai 34,7 juta ton atau 4 juta ton lebih tinggi dibanding capaian Januari–Agustus 2018 sebanyak 30,66 juta ton. Sementara itu, peningkatan pada periode Juli-Agustus 2019 mencapai 4,7 juta ton atau naik 8,7%, sekaligus merupakan yang tertinggi sepanjang 2019. Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menyampaikan konsumsi domestik sampai Agustus 2019 tercatat mencapai 11,73 juta ton atau tumbuh 41,6% dibanding konsumsi periode yang sama tahun lalu sebanyak 8,28 juta ton. Menurutnya, pertumbuhan ini tidak lepas dari serapan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO untuk program mandatori B20 yang berjalan tahun ini. `Kebijakan B20 yang sepanjang 2019 ini sudah menyerap CPO lebih dari 4 juta ton. Sampai akhir tahun, serapan dalam negeri untuk biodiesel bisa bertambah 6,4 juta ton,` ujarnya. Serapan CPO dalam negeri diproyeksikan akan meningkat pada tahun mendatang seiring diberlakukannya mandatori B30 pada 1 Januari 2020. Mukti memperkirakan, pada 2020 akan ada tambahan serapan CPO domestik sebanyak 3 juta ton dari program ini sehingga konsumsi dalam negeri bisa bertambah 9,4 juta ton. `Kalau ini (B30) diterapkan, kemungkinan ada peningkatan di dalam negeri dan sedikit mengurangi ekspor. Kami harapkan dengan adanya ini harga menjadi membaik.` Gapki mencatat harga rata-rata CPO CIF Rotterdam Agustus 2019 mencapai US$541 per ton dan merupakan harga rata-rata bulanan tertinggi sejak Februari 2019. Tren kenaikan harga ini pun masih terlihat sampai akhir Agustus dan diharapkan dapat bertahan seiring pemberlakuan mandatori B30 pada awal 2020. Mukti juga menyebutkan dampak kekeringan yang terjadi di Sumatera dan Kalimanta akan mempengaruhi produksi sawit. Namun demikian, efek kekeringan ini akan berdampak pada produksi sawit satu atau dua tahun mendatang. *** (Sumber: Bisnis.com)