Indonesia Ajak Jepang Kembangkan Energi Hijau Berbasis Sawit

DELEGASI Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan ke Jepang dalam rangka pengembangan energi hijau (green energy). Indonesia mengajak Jepang mengembangkan energi hijau berbasis kelapa sawit. Ajakan tersebut disampaikan Jonan kepada Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshige Seko dalam pertemuan di Tokyo, Jepang, Jumat (23/8/2019).

Indonesia Ajak Jepang Kembangkan Energi Hijau Berbasis Sawit
DELEGASI Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan ke Jepang dalam rangka pengembangan energi hijau (green energy). Indonesia mengajak Jepang mengembangkan energi hijau berbasis kelapa sawit. Ajakan tersebut disampaikan Jonan kepada Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshige Seko dalam pertemuan di Tokyo, Jepang, Jumat (23/8/2019). Turut bergabung dalam delegasi Indonesia antara lain Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi FX Sutjiastoto, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia Laode Ida, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor, dan kalangan pengusaha sawit seperti Chairman Gama Group Martua Sitorus.   Dalam kaitan penggunaan produk sawit, Jepang telah mempermudah persyaratan bagi produk sawit Indonesia untuk masuk ke Jepang. Antara lain, menunda kewajiban produk sawit Indonesia mengantongi sertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) hingga 2021 dari sebelumnya yang ditetapkan hingga batas akhir 31 Maret 2019. Selain itu, Jepang juga sudah menerima skema sertifikasi lain sebagai pelengkap RSPO. Keputusan tersebut merupakan hasil dari negosiasi bilateral antara pemerintah Jepang dan Indonesia. Dono Boestami menambahkan, sudah semestinya Jepang juga menggunakan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) karena mandatori wajib bagi pengusaha-pengusaha sawit Indonesia. `Sementara RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) itu lebih voluntary, sukarela sifatnya,` tutur Dono. `` Komisioner ORI Laode Ida pun turut menegaskan pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak ada lagi yang melanggar prinsip lingkungan. `Indonesia tidak lagi menolerir pengembangan perkebunan kelapa sawit yang tidak memperhatikan lingkungan,` kata Laode yang mengawasi urusan perkelapasawitan tersebut. Jepang merupakan salah satu negara pengguna produk sawit Indonesia, terutama cangkang sawit yang digunakan untuk pembangkit listrik. Namun demikian, Jepang belum banyak menggunakan CPO dari Indonesia. Total ekspor produk sawit Indonesia ke Jepang pada 2018 mencapai 1,51 juta ton, sebanyak 1,12 juta ton di antaranya merupakan produk cangkang kernel sawit. *** ``