Ekspor Sawit ke China akan Tetap Tinggi Meski Tak Ada Pengurangan Tarif

KEBIJAKAN pemerintah China yang memangkas tarif impor untuk kedelai, kanola, dan bunga matahari dinilai tidak akan mempengaruhi impor produk kelapa sawit dari Indonesia. Sebab, produk tersebut lebih banyak digunakan untuk pakan ternak. “Kebijakan penurunan tarif terutama untuk meal pakan ternak yaitu soybean meal, canola, dan sun flower.

Ekspor Sawit ke China akan Tetap Tinggi Meski Tak Ada Pengurangan Tarif
KEBIJAKAN pemerintah China yang memangkas tarif impor untuk kedelai, kanola, dan bunga matahari dinilai tidak akan mempengaruhi impor produk kelapa sawit dari Indonesia. Sebab, produk tersebut lebih banyak digunakan untuk pakan ternak. “Kebijakan penurunan tarif terutama untuk meal pakan ternak yaitu soybean meal, canola, dan sun flower. Sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan bagi ekspor produk sawit indonesia,” kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono, Rabu (26/12/2018) sebagaimana diberitakan Sawit Indonesia. Sebelumnya, sebagaimana diberitakan South China Morning Post, (26/12/2018), pemerintah China menerapkan kebijakan pengurangan tarif impor untuk 700 produk mulai 1 Januari 2018. Namun demikian, produk kelapa sawit tidak termasuk di dalamnya. Gapki optimistis permintaan China untuk sawit dari Indonesia akan tetap tinggi. Sebab, China tengah menerapkan penggunaan biofuel, termasuk yang berbahan dasar sawit. “China tetap butuh sawit untuk biofuelnya,” tegas Mukti. Dalam kebijakan tersebut, perubahan tarif bisa diterapkan hingga lebih kecil dari standar Most-favoured nations (MFN), yakni standar yang menekankan perlakuan sama bagi semua negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kebijakan ini merupakan yang ketiga kali dilakukan dalam tahun ini sebagai bagian dari upaya kebjakan pemerintahan Xi Jinping untuk mengurangi biaya produksi perusahaan lokal. Kebijakan ini dinilai akan menguntungkan Amerika Serikat, meskipun sejumlah produk masih harus diputuskan dalam perundingan yang masih berlangsung. ***