Diperlukan Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit

PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Senin (14/5/2018) menggelar diskusi “Solusi Percepatan Pencapaian Target Peremajaan Kelapa Sawit, di kantor RPN, Jalan Salak, Bogor. Hal ini dilakukan Riset Pekebunan Nusantara, untuk memperkuat peran industri sawit dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Direktur Riset dan Pengembangan PT Riset Perkebunan Nusantara, Gede Wibawa mengatakan diskusi tersebut untuk mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang diahadapi di dalam peremajaan kelapa sawit.

Diperlukan Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit
PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Senin (14/5/2018) menggelar diskusi “Solusi Percepatan Pencapaian Target Peremajaan Kelapa Sawit, di kantor RPN, Jalan Salak, Bogor. Hal ini dilakukan Riset Pekebunan Nusantara, untuk memperkuat peran industri sawit dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Direktur Riset dan Pengembangan PT Riset Perkebunan Nusantara, Gede Wibawa mengatakan diskusi tersebut untuk mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang diahadapi di dalam peremajaan kelapa sawit. `Tampaknya masih ada kendala baik di level administratif, di petani atau perbankan,` katanya di Kantor PT RPN Jalan Salak, Senin (14/5/2018). Dari hasil diskusi tersebut ditemukan beberapa inisiatif untuk memecahkan masalah dalam peremajaan sawit. `Dalam diskusi ini dipahami perlu untuk melakukan sosialisasi dalam penanganan masalah dalam menangani peremajaan,` katanya. Sementara itu Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Hasril Hasan Siregar menjelaskan bahwa ada 14 juta hektar lahan perkebunan sawit di Indonesia yang terdata. Dari jumlah tersebut akan ada peremajaan tanaman sawit guna meningkatkan produktifitas. `Kalau peremajaan itu mengganti tanaman yang sudah ada dan sudah tua untuk meningkatkan produksifitas, jadi dengan lahan yang tetap tapi produksi meningkat,` katanya. Dari target yang ditetapkan pemerintah terdapat lahan sebesar 2,4 juta hektar yang harus dilakukan peremajaan.  Namun peremajaan tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan yang ditentukan oleh pemerintah. `Target ada 2,4 juta hektar tetapi secara bertahap, seperti 185 ribu hektar tahun ini, tahun depan 200 ribu, kemudian kedepan 400 hektar,` kata Hasril. Saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan peremajaan tersebut untuk bisa mencapai target seperti yang ditentukan. `Sekarang bagaimana kita bisa mencapain tahapan itu dengan baik, Apakah itu dari benihnya, calon petaninya, atau calon lahannya, Itu yang kita bahas saat ini dalam produktifitas dan produksi,` kata Hasril. **