Tahun Ini 4 Pembangkit PLN 100% Pakai Minyak Kelapa Sawit

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melangkah lebih jauh dalam penerapan bahan bakar berbasis kelapa sawit. Direncanakan, pada tahun ini BUMN listrik ini akan mengganti sumber energi untuk empat pembangkit listriknya dengan 100% minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang semula menggunakan BBM jenis solar.

Tahun Ini 4 Pembangkit PLN 100% Pakai Minyak Kelapa Sawit

JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melangkah lebih jauh dalam penerapan bahan bakar berbasis kelapa sawit. Direncanakan, pada tahun ini BUMN listrik ini akan mengganti sumber energi untuk empat pembangkit listriknya dengan 100% minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang semula menggunakan BBM jenis solar.

Rencana tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan konsumsi biodiesel yang secara perlahan nantinya akan diarahkan sepenuhnya menjadi pengganti BBM yang berasal dari bahan baku fosil. Keempat pembangkit listrik tersebut yakni, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kanaan 10 MW di Bontang, PLTD Batakan 40 MW di Balikpapan, PLTD Supa 62 MW di Pare-pare, dan PLTMG Jayapura 10 MW di Jayapura.

Mengutip laman Detik.com, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, konversi sumber energi dilakukan pada tahun ini. “Tiga pembangkit kita alokasikan tahun ini untuk diganti sepenuhnya CPO 100% persen yaitu di, Batakan, Pare-pare, dan PLTMG Jayapura. Target tahun ini yang full CPO. Satu lagi PLTD Kanaan," kata Syofvi di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Progam tersebut menjadi bagian dari rencana perseroan yang berupaya mengurangi pemakaian bahan bakar berbasis fosil yang dilakukan secara bertahap. "Sekarang kami sedang mulai proses uji coba untuk empat pembangkit tersebut, keempatnya jadi fokus tahun ini. Kami harap bisa mulai operasi di tahun ini juga."

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan menyebutkan saat ini empat pembangkit tersebut membutuhkan 190 ribu Kiloliter diesel setiap tahun. “Sehingga, jika bisa dikonversi (dengan minyak sawit), maka akan ada potensi pengurangan diesel sebesar itu,` ujar Djoko sebagaimana dikutip CNBC Indonesia. ***