Ekspor Sawit Tertinggi di Antara Komoditas Kebun

KINERJA ekspor produk kelapa sawit Indonesia mengalami kenaikan selama 2017 sebesar 25,8�ngan nilai mencapai Rp241,9 triliun menjadi Rp307,4 triliun. Kinerja sawit tersebut tertinggi diantara komoditas perkebunan lainnya dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Demikian disampaikan Direktur Jenderal  Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang MM.

Ekspor Sawit Tertinggi di Antara Komoditas Kebun

KINERJA ekspor produk kelapa sawit Indonesia mengalami kenaikan selama 2017 sebesar 25,8% dengan nilai mencapai Rp241,9 triliun menjadi Rp307,4 triliun. Kinerja sawit tersebut tertinggi diantara komoditas perkebunan lainnya dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Demikian disampaikan Direktur Jenderal  Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang MM. Menurutnya, selain kelapa sawit, kinerja komoditas  perkebunan secara umum juga mengalami kenaikan. `Yang paling utama sawit kita meningkat 25,8% dari Rp 241,9 triliun menjadi Rp 307,4 triliun. Kalau kopi kita meningkat 17,8% dari Rp13,42 triliun jadi Rp15,89 triliun. Berdasarkan data BPS nilai ekspor perkebunan 2016 itu tercatat 25,5 miliar dolar ASatau Rp 341,7 triliun. Nah 2017 meningkat 26,5% sebesar US$31,8 miliar atau Rp432,4 triliun,` katanya di, Jakarta, Rabu (5/6/2018). Secara keseluruhan, nilai ekpor komoditas perkebunan di 2016 sebesar Rp341,7 triliun, kemudian pada 2017 meningkat menjadi Rp 432,4 triliun atau sekitar 26,5%. Menurut Bambang, terdapat delapan komoditas utama yang ikut mendorong kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi 2017, yakni kelapa, karet, kelapa sawit, kopi, teh, pala, tembakau, dan kakao. Untuk komoditas kelapa, nilai ekspor meningkat 19,1% dari Rp 15,3 triliun di 2016 menjadi Rp 18,3 triliun di 2017. Nilai ekspor karet meningkat 17,8% dari Rp 48,81 triliun menjadi Rp 68,29 triliun. Kemudian, komoditas teh meningkat sebesar 0,99% dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,53 triliun, komoditas pala meningkat 19,1% dari Rp 1,20 triliun menjadi Rp 1,46 triliun, dan tembakau sebesar 2,98% dari Rp 1,71 triliun menjadi Rp 1,77 triliun. Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) perkebunan dar 2015 hingga 2017 meningkat 5,7% ke 9% serta mengungguli PDB minyak, gas dan panas bumi. `Tahun 2015 itu tanaman perkebunan kontribusinya Rp 405,29 triliun lalu 2016 Rp428,78 triliun dan 2017 Rp471,31 triliun.` ***