BPDP Sampaikan Optimalisasi Promosi Sawit Baik pada Forum Rakernas APKASINDO
Jakarta – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) terus melakukan upaya untuk meningkatkan citra nilai komoditas kelapa sawit melalui kerja sama dengan segenap pemangku kepentingan kelapa sawit.
Hal ini ditegaskan Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana/Plt. Direktur Kemitraan BPDP Kabul Wijayanto pada forum pleno I Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) yang berlangsung selama dua hari, di Jakarta pada 18-19 Maret 2025.
Kabul Wijayanto menyampaikan bahwa program promosi sawit BPDP dituangkan dalam beragam bentuk kegiatan di dalam maupun di luar negeri. “Di dalam negeri kegiatannya antara lain melalui media coverage, promosi segmented target (dengan sasaran guru, siswa, mahasiswa, jurnalis, diplomat, dll), promosi media luar ruang, produksi materi promosi, dan dukungan pendanaan kegiatan yang diselenggarakan mitra,” jelas Kabul Wijayanto.
“Di dalam negeri isu negatif terhadap sawit masih ada, maka kami mempromosikan kebaikan sawit sejak dini kepada para siswa agar mereka dapat mengetahui fakta objektif tentang kelapa sawit dan manfaatnya bagi sosial ekonomi masyarakat Indonesia,” lebih lanjut Kabul Wijayanto menjelaskan.
Untuk promosi luar negeri, kegiatan dalam bentuk penguatan hubungan dengan negara-negara importir utama, partisipasi misi dagang untuk perluasan pasar ekspor sawit, litigasi dan advokasi atas diskriminasi terhadap sawit, kampanye positif dan media coverage pada media luar negeri, serta dukungan event sawit skala internasional.
“BPDP turut memberikan dukungan pendanaan atas proses litigasi dalam sengketa Pemerintah RI dan Uni Eropa terkait regulasi RED II yang mendiskrimasi sawit (sengketa DS 593 WTO), dimana dalam sengketa ini, Pemerintah RI memenangkan gugatan yang ada,“ kata Kabul Wijayanto.
“Seluruh aktivitas promosi ini mengacu pada strategi komunikasi promosi Sawit Baik yang telah disusun oleh BPDP, dan akan dilanjutkan di tahun 2025,” pungkas Kabul Wijayanto.
Dilansir dari Sawit Indonesia, Rakernas Apkasindo resmi dibuka oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Prof. Rachmat Pambudy di Jakarta, Selasa (18 Maret 2025). Dalam sambutannya, Prof. Rachmat Pambudy mengapresiasi Apkasindo sebagai salah satu organisasi petani terbesar di dunia yang mengelola komoditas besar juga seperti sawit. Peranan Apkasindo sangat penting bagi pemerintah untuk menjadi mitra strategis.
“Saat mengetahui persoalan petani sawit dari Pak Gulat Manurung. Hari itu, saya langsung sampaikan dan tanpa menunggu satu minggu langsung diselesaikan juga. Ini menunjukkan perhatian besar pemerintah kepada petani sawit,” ujar Prof. Rachmat Pambudy.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina APKASINDO, Jend TNI (Purn) Moeldoko menyebutkan Rakernas Apkasindo diharapkan memberikan masukan kepada pemerintah berkaitan tantangan dan penyelesaian yang diharapkan petani sawit.
“Dari awal saya sudah sampaikan kepada Apkasindo agar memiliki posisi sebagai bridging untuk menghubungkan kebijakan dengan kepentingan petani sawit yang ada di bawah,” kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini juga meminta Apkasindo sebagau mitra strategis yang dapat menyeimbangkan posisinya di hadapan pemerintah. ”Ketika ada kebijakan pemerintah yang bagus untuk petani, kita dukung. Tetapi ketika ada kebijakan yang merugikan, Apkasindo juga tidak boleh diam maka kita harus bersuara,” tegasnya.
Ketua Umum DPP APKASINDO, Gulat ME Manurung mengatakan bahwa Rakernas kali ini memang jauh berbeda dari sebelumnya dan sudah dinantikan petani sawit dari 25 Provinsi APKASINDO.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP APKASINDO Gulat ME Manurung menyatakan persoalan yang dihadapi petani sawit adalah urusan perut yang dengan berkaitan masa depan petani.
Dalam Rakernas ini, jajaran pengurus DPP dan DPW APKASINDO akan menyusun semangat baru untuk mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Seminar yang membahas peranan Industri Sawit untuk mengisi kebutuhan pangan dan energi dan peran petani sawit yang mengelola 6,87 juta hektar dari 16,38 juta hektar kebun sawit Indonesia.
Gulat mengatakan Rakernas ini dibagi dalam dua sesi, pertama sesi pembahasan isu-isu terkini dan sesi kedua acara internal organisasi. Di acara internal ini akan dibuat kesimpulan strategis dan tindak lanjutnya untuk disampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo dan estafet disampaikan ke 25 Provinsi Sawit. Selain itu, Rakernas juga akan mengevaluasi rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang, karena pada beberapa bulan terakhir sangat berdinamika situasi perkelapasawitan Indonesia dan dunia.
“Memang kami petani sawit harus membicarakan banyak hal strategis, terkhusus membangun semangat baru dalam hal mendukung program kemandirian pangan dan energi, sebagaimana arahan Bapak Presiden di beberapa pertemuan kenegaraan,” kata Gulat.
Sesi pleno I Rakernas Apkasindo membahas isu-isu terkini menghadirkan narasumber antara lain Erich Folanda (Koordinator IV Jampidsus), Togu Saragih (Ditjen Perkebunan), dan Kabul Wijayanto (Direktur BPDP). Pleno I berupa pendalaman materi dari aspek Hukum dan Advokasi, aspek Peningkatan Produktivitas Sawit Rakyat, aspek Hilirisasi, Penelitian dan Keberlanjutan, dan aspek Promosi dan Diplomasi Sawit. *** (Anwar/BPDP)