Dorong Perluasan Pasar, BPDPKS Promosikan Sawit di Timur Tengah dan Afrika

UPAYA mempromosikan produk kelapa sawit dan turunannya terus dilakukan ke berbagai negara untuk memperluas pasar internasional komoditas tersebut. Dalam kaitan ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memanfaatkan Gulfood Manufacturing 2018 di Dubai, Persatuan Emirat Arab, sebagai ajang promosi sawit, khususnya produk olahan berbasis sawit. Gulfood Manufacturing 2018 yang dilangsungkan di World Trade Centre Dubai pada 6-8 November 2018 itu merupakan salah satu pameran industri pengolahan makanan dan minuman terbesar di kawasan Middle East and North Africa (MENA) yang rutin diselenggarkan setiap tahun di Dubai.

Dorong Perluasan Pasar, BPDPKS Promosikan Sawit di Timur Tengah dan Afrika
UPAYA mempromosikan produk kelapa sawit dan turunannya terus dilakukan ke berbagai negara untuk memperluas pasar internasional komoditas tersebut. Dalam kaitan ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memanfaatkan Gulfood Manufacturing 2018 di Dubai, Persatuan Emirat Arab, sebagai ajang promosi sawit, khususnya produk olahan berbasis sawit. Gulfood Manufacturing 2018 yang dilangsungkan di World Trade Centre Dubai pada 6-8 November 2018 itu merupakan salah satu pameran industri pengolahan makanan dan minuman terbesar di kawasan Middle East and North Africa (MENA) yang rutin diselenggarkan setiap tahun di Dubai. Pameran ini dikunjungi oleh lebih dari 35.000 produsen makanan dan minuman setiap tahunnya. Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dinilai potensial untuk pengembangan ekspor kelapa sawit karena memiliki pasar makanan dan minuman yang sangat besar. Potensi pasar yang besar itu dinilai tepat untuk dimasuki sawit mengingat produk olahan kelapa sawit bisa digunakan pada aneka jenis makanan dan minuman, seperti minyak goreng, coklat, margarin, dan lain-lain. Partisipasi BPDPKS dalam ajang ini merupakan hasil kerja sama antara BPDPKS dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI). Pavilion Indonesia dibuka secara resmi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai, Ridwan Hassan. Hadir pada pembukaan itu sejumlah pejabat pemerintahan dari KJRI, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pengusaha produk sawit dan turunannya, komunitas perempuan pengusaha yang ada di Dubai serta para pengunjung Gulfood Manufacturing 2018. `` Kehadiran produk sawit dalam ajang ini diharapkan bisa memperluas wawasan masyarakat dunia serta pelaku industri makanan dan minuman pada khususnya mengenai produk sawit. Bagi pelaku industri di Indonesia, ajang ini diharapkan dapat membuka pasar ekspor bagi produk olahan kelapa sawit yang akan berpengaruh positif bagi peningkatan devisa negara. Ajang Gulfood Manufacturing pada tahun-tahun sebelumnya juga dinilai sukses membuka pasar bagi Indonesia. Pada tahun 2017, Gulfood Manufacturing diikuti sekitar 350 peserta pameran yang berasal dari 60 negara dan 12 di antaranya berasal dari Indonesia. Pada ajang itu, peserta dari Indonesia membukukan total transaksi sebesar US$6,87 juta. Pengunjung yang mendatangi booth Indonesia berasal dari Yordania, Iran, Qatar, Bahrain, Mesir, India, Aljazair, Persatuan Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, Pakistan, Afghanistan. China, Jerman, Polandia dan negara-negara lain. *** ``