Dewan Produsen Sawit Dunia Sebut Klaim Islandia Tentang Sawit Menyesatkan

DEWAN Negara-negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producer Countries/CPOPC), sebuah lembaga kelapa sawit yang dipimpin oleh Indonesia dan Malaysia, menilai keputusan jaringan supermarket Inggris “Iceland“ untuk menghilangkan minyak sawit dari produk makanan merk mereka sendiri dianggap telah menyesatkan konsumen. Pekan lalu Iceland menyatakan akan menghapus minyak sawit dari semua produknya sendiri pada akhir 2018, dan mengurangi permintaan untuk minyak sayur lebih dari 500 ton per tahun. Keputusan Iceland itu dianggap menyesatkan konsumen karena menghilangkan minyak sawit dari minyak nabati lainnya bila dikaitkan dengan aspek lingkungan. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Eksekutif CPOPC Mahendra Siregar kepada Richard Walker, direktur pelaksana Iceland, kepada media Senin (16/4/2018).

Dewan Produsen Sawit Dunia Sebut Klaim Islandia Tentang Sawit Menyesatkan

DEWAN Negara-negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producer Countries/CPOPC), sebuah lembaga kelapa sawit yang dipimpin oleh Indonesia dan Malaysia, menilai keputusan jaringan supermarket Inggris “Iceland“ untuk menghilangkan minyak sawit dari produk makanan merk mereka sendiri dianggap telah menyesatkan konsumen.

Pekan lalu Iceland menyatakan akan menghapus minyak sawit dari semua produknya sendiri pada akhir 2018, dan mengurangi permintaan untuk minyak sayur lebih dari 500 ton per tahun. Keputusan Iceland itu dianggap menyesatkan konsumen karena menghilangkan minyak sawit dari minyak nabati lainnya bila dikaitkan dengan aspek lingkungan.

Hal ini ditegaskan oleh Direktur Eksekutif CPOPC Mahendra Siregar kepada Richard Walker, direktur pelaksana Iceland, kepada media Senin (16/4/2018). Mahendra menyampaikannya daam surat tertanggal 13 April 2018.

CPOPC mengatakan minyak sawit jauh lebih efisien bila dikaitkan dengan lingkungan. Misalnya, kelapa sawit membutuhkan lahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, seperti dari rapeseed, kedelai, dan biji bunga matahari. Minyak nabati non sawit membutuhkan lahan 10 sampai 20 kali lebih besar untuk menghasilkan jumlah minyak yang sama.

Hal ini tentu membutuhkan lahan yang semakin besar dan Tentunya akan membuat hutan semakin terbabat habis dibandingkan jika membuat lahan perkebunan untuk kelapa sawit.

Iceland, yang mengkhususkan diri dalam makanan beku dan mengoperasikan sekitar 900 toko mengurangi minyak sawit hingga 50%. Keputusan mereka itu ditengarai oleh beberapa ahli hanyalah kampanye hitam untuk menekan pertumbuhan permintaan kelapa sawit dunia yang terus meningkat. ***