Indonesian Planters Society di Medan, Bahas Pengendalian Ganoderma di Sawit

Indonesian Planters Society di Medan, Bahas Pengendalian Ganoderma di Sawit
Dok. Istimewa/ Indonesian Planters Society (IPS) kembali menggelar Talkshow Planters ke-5 di Medan, bahas ganoderma di sawit pada Jumat (5/7/2024).

MEDAN – Indonesian Planters Society (IPS) kembali menggelar Talkshow Planters ke-5 di Medan, menyusul suksesnya acara serupa yang sebelumnya diadakan di kota yang sama. Talkshow Planters kali ini diadakan di Karibia Boutique Hotel pada 5 Juli 2024, dilanjutkan dengan kegiatan Field Trip ke PT Socfindo Indonesia pada keesokan harinya, 6 Juli 2024.Acara ini menjadi ajang diskusi penting mengenai inovasi, perkembangan teknik, dan pengendalian Ganoderma di perkebunan kelapa sawit. Sebanyak 215 peserta hadir, terdiri dari karyawan perusahaan kelapa sawit besar, akademisi, dan perwakilan pemerintah daerah.Dalam sambutannya, Ketua Umum IPS Jamalul menyampaikan, bahwa acara ini berawal dari keprihatinan para planters yang tergabung dalam IPS terhadap penyakit Ganoderma yang mengancam perkebunan kelapa sawit nasional.Terlebih sejarah perkebunan Kelapa sawit  di Indonesia dimulai  dari Sumatera Utara pada tahun  1911 di Sungai Liput, Pulo Raja dan Deli Muda  Surnatera Utara, dengan demikian jika rata­ rata  umur  ekonomis Kelapa sawit kita anggap 25 tahun, maka tanaman yang ada sekarang  ini sudah  memasuki generasi yang ke 5 khususnya di Sumatera Utara.
“Oleh  sebab  itu  tidak  heran  jika  hal  ini  mempunyai konsekuensi  terhadap  permasalahan  penyakit  akar  seperti Ganoderma yang kita alami  saat  ini,” kata Jamalul dalam keteranganya kepada InfoSAWIT, Sabtu (6/7/2024).Isu Ganoderma kembali menjadi pembicaraan hagat saat IPS mengadakan Seminar Nasional Planter Indonesia (SNPI) ke-3 di Jakarta pada Mei 2024 lalu. Oleh karena itu, IPS berinisiatif mempertemukan para pemangku kepentingan perkebunan kelapa sawit dalam forum Talkshow Planters yang bertajuk “Inovasi Terkini Pengendalian Ganoderma yang Berkelanjutan di Perkebunan Kelapa Sawit Berdasarkan Penelitian dan Praktek Lapangan”.“Kami berharap para peneliti, akademisi, dan praktisi perkebunan kelapa sawit terus bekerja sama melakukan terobosan dalam pengendalian Ganoderma, sehingga perkebunan kelapa sawit sebagai penyumbang devisa negara dan sumber energi di masa depan dapat lestari sepanjang masa,” tambah Jamalul.Sementara Ketua Panitia Talkshow Planters #5,  M Gema Aliza Putra mengapresiasi terhadap para serta yang antusias dalam acara ini. “Para peserta ini terdiri dari para Profesional Planters, Akademisi, Peneliti dan Pekebun Mandiri,” katanya.

BPDPKS diwakili Kepala Divisi Perusahaan Achmad Maulizal Sutawijaya saat pembukaan kegiatan menyampaikan pentingnya penanganan kebun sawit yang baik. Kedepan kebutuhan akan tbs dan turunannya saat dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan minyak sawit dalam dan luar negeri. “Tidak ada kata tidak, kita harus meningkatkan praktik perkebunann yang baik di perkebunan sawit, terutana untuk penanganan hama dan menjamin produk TBS yang baik,” terang Maulizal. Lebih lanjut tutur Gema, juga mengapresiasi kepada seluruh pendukung acara khususnya kepada BPDPKS yang selalu support kegiatan IPS.  “Kami berharap kegiatan ini dapat impact yang sangat baik khususnya dalam upaya pengendalian ganoderma ini,” tandas Gema Aliza. (T2)

Sumber