Indonesia Terus Upayakan Peningkatan Ekspor Sawit ke China

INDONESIA tengah mengupayakan peningkatan ekspor sawit dan produk turunannya ke China. Presiden Joko Widodo bahkan secara khusus menegaskan kembali upaya tersebut dalam pertemuannya dengan perwakilan Pemerintah China.

Indonesia Terus Upayakan Peningkatan Ekspor Sawit ke China

INDONESIA tengah mengupayakan peningkatan ekspor sawit dan produk turunannya ke China. Presiden Joko Widodo bahkan secara khusus menegaskan kembali upaya tersebut dalam pertemuannya dengan perwakilan Pemerintah China. Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan Presiden

Jokowi menyampaikan hal itu dalam pertemuannya dengan penasihat hubungan luar negeri Presiden China/Anggota Komisi Urusan Luar Negeri, Song Tao, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9/2019). Menurutnya, keinginan tersebut mendapat respons yang baik dari China. `Baik Presiden maupun penasihat Presiden Xi Jinping untuk urusan luar negeri juga sepakat untuk terus mengupayakan berbagai macam kerja sama antara lain di bidang perdagangan,` ujar Fachir.

Menurut Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memperluas pasar. Melalui forum Trade Expo Indonesia yang bakal digelar Oktober 2019 mendatang, BPDPKS siap melakukan misi dagang demi mempertahankan eksistensi ekspor sawit.

"Di China kami kejar target. Konsumsi minyak nabati China 40 persen dipenuhi oleh soybean oil, sawit baru 20 persen. Kami harapkan sawit naik jadi 30 persen menggantikan soybean oil," kata Dono kepada wartawan di The Westin, Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Ekspor sawit ke China tahun ini ditargetkan bisa menembus 6,6 juta ton agar terus mendekati angka 30 persen. "Kita ketahui, sawit sekarang diserang di mana-mana. Tentu kami juga meminta Kementerian Luar Negeri membantu kita. Ini akan sangat menolong petani yang sedang dilanda (kejatuhan) harga," kata Dono.

Sementara itu, penggunaan di dalam negeri terus ditingkatkan. Itu bisa dicapai jika pemerintah bersama pelaku usaha mampu menciptakan pasar dalam negeri bagi minyak sawit. Salah satu yang telah dilakukan yakni kebijakan bauran biodiesel 20 persen yang saat ini tengah diterapkan dan 30 persen yang bakal diterapkan mulai tahun depan. "Kita juga akan meluncurkan penggunaan minyak goreng sehat. Sebetulnya banyak sekali manfaat sawit. Ini kita dorong terus," katanya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Dody Edward, mengatakan, dari sejumlah pertemuan pimpinan kedua negara, China membuka diri kepada Indonesia untuk memasok berbagai produk ke China. Pihak China, secara jelas memberikan sinyal bagi Indonesia untuk bisa menggantikan posisi AS sebagai pemasok produk-produk yang sebelumnya di konsumsi masyarakat China. *** (Sumber: Republika)