BPDPKS Mengajak Generasi Z untuk Memahami Kelapa Sawit dengan Objektif

BPDPKS Mengajak Generasi Z untuk Memahami Kelapa Sawit dengan Objektif

**Semarang, Jawa Tengah** – Generasi Z kini mendominasi populasi di Indonesia, namun mereka sangat rentan terhadap informasi negatif, termasuk tentang kelapa sawit. Penggunaan media sosial yang masif oleh generasi ini memperkuat penyebaran informasi yang tidak objektif tentang kelapa sawit. Oleh karena itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melanjutkan program edukasi di universitas melalui acara GenSawit di Kota Semarang tahun 2024. Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi yang faktual mengenai isu kelapa sawit dan program BPDPKS terkait.

Acara GenSawit yang bertema "Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia" diadakan pada 13 Juni 2024, diikuti oleh ratusan mahasiswa dari 15 kampus di Semarang. BPDPKS juga mengundang influencer Amanda Caesa untuk memperluas jangkauan informasi positif mengenai kelapa sawit di media sosial.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah, Muhdi, S.E., S.IP., M.IS., Ph.D, menekankan pentingnya edukasi objektif tentang kelapa sawit bagi mahasiswa. Menurutnya, pemberitaan yang berdasarkan fakta sangat diperlukan. Muhdi juga menjelaskan bahwa BPDPKS, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan, bertugas mengelola dana perkebunan kelapa sawit dan mempromosikan penggunaannya di tingkat nasional maupun internasional.

Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto, dalam sambutannya mengajak mahasiswa untuk memahami manfaat kelapa sawit dan menyebarkan informasi positif guna mengatasi kampanye negatif dari produsen minyak nabati lain yang bersaing dengan kelapa sawit Indonesia.

Untuk memberikan pemahaman lebih mendalam, BPDPKS menghadirkan berbagai narasumber ahli seperti Achmad Maulizal Sutawijaya dari BPDPKS, Edi Suhardi dari GAPKI, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo dari UGM, dan Dr. Sri Gunawan dari AKPY-STIPER. Mereka membahas kontribusi kelapa sawit terhadap SDGs, tantangan yang dihadapi industri, serta manfaat kesehatan dan keberlanjutan kelapa sawit.

Achmad Maulizal Sutawijaya menjelaskan bahwa BPDPKS juga menjalankan Program Pengembangan SDM yang telah mencakup 21 provinsi dengan ribuan penerima manfaat. Edi Suhardi menyoroti bahwa kampanye negatif seringkali memanfaatkan masalah kecil untuk mengeneralisir hal besar, sedangkan Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo menegaskan pentingnya mengonsumsi komoditas lokal seperti minyak kelapa sawit secara tepat.

Dr. Sri Gunawan menambahkan bahwa industri sawit mendukung tiga pilar keberlanjutan: People, Planet, dan Profit. Ia menekankan peran penting generasi ini dalam keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia dan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan dan industri.