Alumni LPDP, Miftahudin Nur Ihsan, Serukan #KontribusiAjaDulu pada Kegiatan Workshop dan Fieldtrip Pemberdayaan UMKM Sawit

CEO CV. Smart Batik Indonesia, Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan), menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Workshop dan Fieldtrip bertajuk “Pemberdayaan UMKM Guna Mendukung Pemanfaatan Produk Turunan Kelapa Sawit” yang diselenggarakan Politeknik LPP Yogyakarta bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kamis-Jumat, 26-27 Februari 2025 di Yogyakarta. Pada kesempatan ini Ihsan menceritakan pengalamannya dalam membangun usaha batik inovatifnya termasuk perjalanan selama memanfaatkan lilin batik dari sawit.
Pada mulanya, Ihsan yang merupakan penerima beasiswa Bidikmisi di Jurusan Pendidikan Kimia UNY merasa tergerak untuk berwirausaha demi membantu perekonomian keluarga. Bermodal hasil jualan batik dengan menjadi reseller, Ihsan mulai berani membuat motif-motif sendiri. Bermulai dari motif batik bertema pendidikan, Ihsan saat ini sudah memiliki lebih dari 200 motif batik. Dari pengalaman wirausahanya, Ihsan kemudian mendapat amanah untuk studi lanjut menggunakan beasiswa LPDP di jurusan Magister Manajemen UGM dan berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik pada konsentrasi Entrepreneurship.
Selanjutnya, Ihsan berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan, Kementerian Keuangan untuk turut mengembangkan batik sawit yang sampai dengan hari ini menjadi produk unggulan di Smart Batik. Penerima Penghargaan Pemuda Berprestasi dari Gubernur Provinsi DIY 2024 ini kemudian mengajak seluruh peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan mahasiswa untuk terus berpikir positif dan terus berkontribusi khususnya di sektor UMKM. Menurutnya, hal itu jauh lebih baik daripada kebanyakan mengeluh dan menyalahkan pemerintah.
“Mari teman-teman kita upayakan yang terbaik, kontribusi yang terbaik. Kita tahu, kondisi saat ini sedang tidak stabil. Jangan tambah masalah dengan terus mengeluh, yuk kita terus berpikir positif dan terus berinovasi sambil kita doakan kebijakan kedepan akan lebih baik. Daripada #KaburAjaDulu mending #KontribusiAjaDulu,” ungkap Delegasi Indonesia pada Kegiatan Inovation Festival Suzhou, China 2024 tersebut.
Ihsan menambahkan bahwa UMKM adalah sektor kunci dalam ketahanan ekonomi Indonesia. Meskipun skalanya masih kecil, tetapi jumlahnya sangat banyak. Data Kementerian Koperasi dan UKM 2023 juga menunjukkan kontribusi UMKM mencapai 61% PDB Indonesia dengan serapan tenaga kerja 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Ihsan juga menyampaikan bahwa saat ini Smart Batik telah dapat menjadi perantara rezeki untuk lebih dari 60 pembatik di pedesaan. Melalui skema kerja sama yang dibangun, Smart Batik juga telah ikut membantu mengembangkan banyak asosiasi guru di Indonesia dengan memberikan sharing profit dari penjualan batik untuk kemajuan asosiasi guru.