Wapres Minta Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing Sawit

DENPASAR—Wakil Presiden Ma`ruf Amin berpesan kepada pemangku kepentingan di sektor kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing kelapa sawit Indonesia di dunia internasional. Peningkatan produktivitas itu antara lain diwujudkan melalui pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). `Saya minta Menteri Pertanian untuk merealisasikan program peremajaan sawit rakyat,` kata Wapres saat menyampaikan pidato pembukaan 15th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2020 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Kamis (31/10/2019). IPOC merupakan acara rutin tahunan pelaku usaha sektor kelapa sawit yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki).

Wapres Minta Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing Sawit
DENPASAR—Wakil Presiden Ma`ruf Amin berpesan kepada pemangku kepentingan di sektor kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing kelapa sawit Indonesia di dunia internasional. Peningkatan produktivitas itu antara lain diwujudkan melalui pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). `Saya minta Menteri Pertanian untuk merealisasikan program peremajaan sawit rakyat,` kata Wapres saat menyampaikan pidato pembukaan 15th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2020 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Kamis (31/10/2019). IPOC merupakan acara rutin tahunan pelaku usaha sektor kelapa sawit yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). IPOC 2019 ini mengangkat tema ”Palm Oil Industry: Managing Market, Enhanching Competitiveness”. Menurut Wapres, untuk meningkatkan produktivitas, setidaknya terdapat sejumlah tindakan yang perlu dikedepankan. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo sebelumnya, langkah-langkah tersebut adalah memaksimalkan kemajuan teknologi, peremajaan perkebunan sawit rakyat, perluasan pasar ekspor, hilirisasi, serta implementasi program mandatori biodiesel. Wapres menegaskan program PSR telah dilaksanakan dengan dukungan BPDPKS yang memberikan bantuan sebesar Rp25 juta per hektar per petani. Untuk mempercepat pelaksanaannya, Wapres berjanji akan menyelesaikan hambatan administrasi yang menghambat pengembangan industri sawit nasional. Terkait peningkatan daya saing, Wapres menekankan perlunya berbagai upaya untuk menangkal kampanye negatif terhadap kelapa sawit asal Indonesia di dunia internasional. Salah satu upaya itu adalah melalui sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau kelapa sawit berkelanjutan. Ma’ruf menyambut baik komitmen Gapki yang akan menyelesaikan sertifikasi ISPO kepada seluruh anggotanya pada 2020. Wapres yakin, sertifikasi ISPO akan mengurangi kesan negatif Indonesia di mata internasional. `Di sinilah pentingnya melakukan upaya upaya Tabayyun melalui data dan fakta,` ungkap Ma`ruf. Sementara itu menyangkut hilirisasi, Wapres menegaskan upaya tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi produksi sawit yang terlalu tinggi. `Lahan investasi kelapa sawit di hilir harus ditingkatkan bersamaan dengan penambahan diversifikasi produk, misalnya industri biofuel, makanan, dan lainnya.` ***