Percepat Olah Sawit jadi BBM, Pertamina Gandeng Perusahaan Italia

KESERIUSAN pemerintah untuk memaksimalkan potensi minyak kelapa sawit sebagai pengganti untuk BBM jenis solar terus berjalan. Langkah terkini yang dilakukan adalah dengan menggandeng pihak asing dalam proyek pengolahan minyak nabati tersebut. Untuk mewujudkannya PT Pertamina (Persero) menandatangi kerja sama bidang energi terbarukan dengan perusahaan Italia Eni S.p.A.  Eni dipilih karena perusahaan ini telah berpengalaman menghasilkan bahan bakar avtur dan solar dari 100% minyak sawit dan linsensi teknologi Ecofining.

Percepat Olah Sawit jadi BBM, Pertamina Gandeng Perusahaan Italia
KESERIUSAN pemerintah untuk memaksimalkan potensi minyak kelapa sawit sebagai pengganti untuk BBM jenis solar terus berjalan. Langkah terkini yang dilakukan adalah dengan menggandeng pihak asing dalam proyek pengolahan minyak nabati tersebut. Untuk mewujudkannya PT Pertamina (Persero) menandatangi kerja sama bidang energi terbarukan dengan perusahaan Italia Eni S.p.A.  Eni dipilih karena perusahaan ini telah berpengalaman menghasilkan bahan bakar avtur dan solar dari 100% minyak sawit dan linsensi teknologi Ecofining. Penandatanganan itu berlangsung bersamaan dengan penandatangana tiga kesepakatan di Roma, Italia, Rabu (30/1/2019). Tiga kesepakatan itu adalah, pertama pengembangan kilang ramah lingkungan atau Green Refinery yakni Head of Joint Venture Agreement (kesepakatan awal pembentukan perusahaan patungan). Kedua, Term Sheet CPO Processing atau Pemrosesan Minyak Sawit. Keduanya merupakan bentuk kesepakatan lanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan pada Desember 2018. Kesepakatan ketiga mengenai circular economy, low carbon products, dan renewable energy. Penandatanganan diteken oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Chief Executive Officer (CEO) ENI Claudio Descalzi, disaksikan juga oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. Menurut, Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif, kesepakatan oleh kedua perusahaan ini menjadi tonggak penting pengembangan energi di Indonesia. Khususnya dalam program pengurangan pengggunaan energi fosil. Harapannya, dari kerjasama ini impor minyak mentah yang selama ini menjadi salah satu pos pengeluaran relatif besar pertamina dan menguras devisa negara, bisa terkurangi, yang pada gilirannya menjadi penopang dari program Nawa Cita pemerintah yang salah satunya adalah kemandirian energi nasional. “Ketersediaan green energy dari kelapa sawit dalam negeri yang melimpah, akan menjadi potensi besar bagi Indonesia ke depannya,” ujar Budi, Kamis (31/1/2019). Pemilihan Eni sebagai partner oleh Pertamina tak lepas dari reputasi yang dimiliki perusahaan ini karena telah berpengalaman dalam bidang ini sejak tahun 2014, khususnya sebagai perusahaan yang menghasilkan minyak nabati (Hydrotreated Vegetable Oil/HVO) sebagai campuran Solar. Sebaliknya bagi Pertamina sendiri, ini menjadi langkah awal dalam memaksimalkan pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan bakar di kilang milik perusahaan Italia itu. Untuk tahap berikutnya, kedua pihak akan melanjutkan diskusi terkait potensi membangun “kilang ramah lingkungan” untuk memproduksi HVO. ** (Sumber: Katadata.co.id)