Industri Kelapa Sawit Indonesia Serap 16,2 Juta Pekerja
MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro menegaskan industri kelapa sawit ikut berperan besar dalam menyejahterakan masyarakat di perdesaan. Kelapa sawit menjadi tumpuan hidup bagi 16,2 juta orang tenaga kerja, yang terdiri dari 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga tidak langsung. Karena itu pula, Bambang berharap pengembangan sektor kelapa sawit bisa ditingkatkan agar penyerapan tenaga kerja juga meningkat.
MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro menegaskan industri kelapa sawit ikut berperan besar dalam menyejahterakan masyarakat di perdesaan. Kelapa sawit menjadi tumpuan hidup bagi 16,2 juta orang tenaga kerja, yang terdiri dari 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga tidak langsung.
Karena itu pula, Bambang berharap pengembangan sektor kelapa sawit bisa ditingkatkan agar penyerapan tenaga kerja juga meningkat. `Kami harap pembangunan kelapa sawit ke depan dapat menciptakan lapangan kerja yang layak, sehingga produktivitas tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit dapat meningkat dua kali lipat pada 2030,` kata Bambang saat berbicara dalam 14th Indonesian Palm Oil Conference and 2019 Price Outlook di Nusa Dua, Bali (2/11/2018).
Sebagaimanya disampaikan melalui press release, pada acara tersebut Bambang menekankan pentingnya peran aktif sektor kelapa sawit, baik pelaku industri maupun petani, dalam mewujudkan agenda Sustainable Development Goals (SDGs).
“Peran kedua stakeholders utama ini sangat penting dalam penerapan prinsip no one left behind dan inklusivitas dalam SDGs di sektor perkebunan sawit,` kata Bambang.
Menurutnya, SDGs juga mensyaratkan semua pihak berpartisipasi untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi bumi, dan memastikan semua manusia dapat hidup dengan damai dan sejahtera sampai tahun 2030. “Saya mengajak semua pihak untuk turut bahu-membahu dan gotong royong melaksanakan dan mendukung capaian SDGs di Indonesia.” ***