Pemerintah Bakal Mewajibkan Produsen CPO Produksi Avtur

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan pemerintah berencana mewajibkan produsen minyak sawit (CPO) untuk memproduksi bahan bakar avtur dari CPO dalam rangka hilirisasi industri sawit. Saat ini, produksi avtur dari CPO sudah mungkin dilakukan, dibuktikan oleh PT Pertamina (Persero). Perusahaan swasta juga bisa melakukan hal itu karena teknologinya sudah tersedia. Hanya saja, menurut Jonan, banyak perusahaan sawit yang masih enggan melakukannya sehingga diperlukan peraturan untuk mewajibkannya. `Eksekusinya atas perintah presiden dibikin peraturan yang memaksa dunia industri melakukan hilirisasi dengan segera. Saya kira tidak mungkin sekarang, sekarang kabinet sisa dua bulan, nanti kabinet berikutnya,` kata Jonan kepada CNBC Indonesia, di Tembagapura, Papua (18/8/2019). Jonan memperkirakan kebijakan ini direalisasikan sekitar tiga atau lima tahun ke depan. ``Ini kan lebih cepat daripada menemukan cadangan minyak baru sampai disedot, itu bisa 7-10 tahun, ini kalau dieksekusi, saya sih kalau mau bisa 3-5 tahun jalan paling lama.” Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan keinginan untuk mengubah CPO menjadi avtur. Presiden menuturkan, Indonesia sudah menerapkan program mandatori biodiesel 20% (B20) dan akan meningkatkannya menjadi B30. Bahkan, Indonesia bisa lebih dari itu, bisa membuat B100. “Kita juga sudah memproduksi sendiri avtur, sehingga sekarang ini kita tidak impor avtur lagi. Tapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa ekspor avtur, kita juga ingin produksi avtur berbahan sawit,” tegas Presiden saat menyampaikan pidato kenegaraan menyambut HUT ke-74 RI dalam sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (16/8/2019). **