Mencontoh Sukses Italia Kembangkan Listrik dengan CPO

MINYAK sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sebagai sebuah sumber energi sudah banyak diaplikasikan untuk berbagai keperluan. Tak hanya untuk bahan bakar kendaraan, CPO juga bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Mencontoh Sukses Italia Kembangkan Listrik dengan CPO
(Foto: Istmiewa/Kumparan)

MINYAK sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sebagai sebuah sumber energi sudah banyak diaplikasikan untuk berbagai keperluan. Tak hanya untuk bahan bakar kendaraan, CPO juga bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik.

PT PLN (Persero) misalnya, kini tengah mengupayakan penggunaan green diesel berbasis sawit atau CPO, pada sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan bahkan telah memerintahkan PLN untuk mengonversi paling tidak 1.800 MW pembangkit diesel mereka menjadi menggunakan 100% bahan bakar CPO.

Penggunaan energi terbarukan pada pembangkit listrik sudah terbukti efektif dan memberikan hasil yang memuaskan, baik kepada listrik yang dihasilkan maupun dampak terhadap lingkungan. Hal itu antara lain terlihat dari pembangkit listrik yang dioperasikan FRI-EL Acerra di Italia.

FRI-EL Accera adalah perusahaan energi yang berada di bawah FRI-EL Green Power Group, kelompok usaha yang mengoperasikan pembangkit listrik bertenaga energi terbarukan seperti dari biogas, hidro, maupun biomassa.

Pembangkit listrik berbahan bakar CPO dioperasikan oleh FRI-EL Acerra. Dalam rangkaian kunjungan ke Italia, Kamis (8/11/2018), Jonan menyempatkan diri melihat pembangkit listrik berbahan bakar CPO itu. Pembangkit listrik FRI-EL Acerra berada di pinggiran Napoli dan sudah beroperasi sejak akhir Desember 2008. Pada 2011, sebanyak 50 persen saham FRI-EL Acerra dimiliki oleh Sinar Mas Agribusiness and Food. Sinar Mas juga yang mengoperasikan pembangkit listrik CPO di dalam negeri.

Selama dua jam, Jonan beserta rombongan melihat dari dekat bagaimana pembangkit listrik CPO ini beroperasi. Turut serta dalam rombongan sejumlah pejabat Kementerian ESDM, pejabat SKK Migas, Duta Besar RI untuk Italia Esty Andayani direksi PLN, direksi Pertamina, pengusaha di bidang energi dan perusahaan produsen sawit, seperti Sinar Mas Group, Wilmar, dan Triputra. Mereka diterima oleh Direktur Orange Capital/Sinar Mas Cristian Banfi, Power Plant Manager FRI-EL Acerra Giuseppe Augello, dan Chief Financial Officer Fri-El Liquid Biomass S.p.A, Paolo Giardino.

Jonan dan rombongan mendapat penjelasan bahwa selama 2017, sebanyak 34 persen kebutuhan listrik Italia sudah dipenuhi energi terbarukan. Italia menargetkan pada 2020 menjadi negara terbesar ketiga di Uni Eropa yang menggunakan bioenergi pada pembangkit listrik.

Ditargetkan pula, pada 2030 sebanyak 55 persen kebutuhan listrik Italia akan dipasok energi baru terbarukan. Dalam merealisasikan pembangkit listrik dari energi baru terbarukan, Pemerintah Italia memberikan beberapa skema insentif yang variatif dan sangat ekonomis untuk produsen. Selain itu, produsen juga diprioritaskan untuk menjual produknya ke jaringan litsrik nasional. “Jadi, tidak ada risiko bahwa listrik dari energi baru terbarukan yang diproduksi tidak akan terjual,” kata Cristian Banfi.

Di Italia ada sekitar 300 pembangkit listrik berbahan minyak nabati, yang memiliki kapasitas total mencapai 1 GW (Giga Watt). Saat ini, FRI-EL Acerra Power Plant merupakan pembangkit listrik dari minyak nabati cair terbesar di Italia, bahkan di dunia. Kapasitasnya mencapai 74,8 MW.

Pembangkit ini juga mampu memproduksi bersih listrik hingga 600 ribu MW per tahun, ekuivalen digunakan sekitar 40 ribu konsumen rumah tangga. Untuk pengoperasian, FRI-EL Acerra membutuhkan sekitar 125 ribu ton CPO setiap tahun, dengan asumsi beban puncak. Semua kebutuhan CPO dipasok Sinar Mas Agribusiness and Food langsung dari Indonesia. *** (Sumber: Kumparan)