Ini Bukti Lahan Sawit Lebih Efisien

KAMPANYE dengan memutarbalikkan fakta menjadi senjata utama bagi negara negara produsen minyak nabati dan tananam keledai dan bunga matahari. Padahal, fakta yang terjadi adalah sebaliknya, perkebunan kelapa sawit sangat eFsien dalam penggunaan lahan dibandingkan dengan tananam pengasil minyak nabati lain. Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, studi LMC International, sebuah lembaga riset dari Inggris menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati (vegetable oil) dunia pada 2025, apabila menggunakan tanaman rapeseed membutuhkan tambahan lahan 50,5 juta ha. Jika dipenuhi oleh tanaman minyak matahari (sun Gower), maka dibutuhkan tambahan lahan 70,4 juta ha, dan tanaman soyben butuh tambahan lahan 96 juta ha.

Ini Bukti Lahan Sawit Lebih Efisien

KAMPANYE dengan memutarbalikkan fakta menjadi senjata utama bagi negara negara produsen minyak nabati dan tananam keledai dan bunga matahari. Padahal, fakta yang terjadi adalah sebaliknya, perkebunan kelapa sawit sangat eFsien dalam penggunaan lahan dibandingkan dengan tananam pengasil minyak nabati lain. Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, studi LMC International, sebuah lembaga riset dari Inggris menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati (vegetable oil) dunia pada 2025, apabila menggunakan tanaman rapeseed membutuhkan tambahan lahan 50,5 juta ha. Jika dipenuhi oleh tanaman minyak matahari (sun Gower), maka dibutuhkan tambahan lahan 70,4 juta ha, dan tanaman soyben butuh tambahan lahan 96 juta ha. `Tapi kalau dengan sawit hanya perlu 12,6 juta ha. Bahkan kalau produktivitas sawit bisa ditingkatkan menjadi rata-rata 8 ton CPO per ha per tahun, hanya perlu penambahan lahan 6 juta ha saja,` ujarnya. Hal senada disampaikan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami. Menurutnya, Eropa tidak bisa begitu saja memboikot produk kelapa sawit. Sebab, sebagai gantinya mereka harus harus mencari sumber bahan baku minyak nabati dengan produktivitas rendah dan butuh lahan lebih luas. ***