Hidup Berdampingan dengan Sawit: No Palm Oil, No Life!

Produk berbasis sawit digunakan oleh masyarakat Indonesia dan dunia selama 24 jam mulai dari pagi, siang hingga malam.

Hidup Berdampingan dengan Sawit: No Palm Oil, No Life!
Ilustrasi minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku serbaguna (versatile) yang aplikasinya luas dalam berbagai produk.

Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang dihasilkan dari buah kelapa sawit (elaeis guineensis). Minyak sawit memiliki kandungan lemak yang tinggi dan tahan terhadap oksidasi sehingga cocok digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan dan kosmetik.

PASPI (2025) dalam laman berjudul Minyak Kelapa Sawit: Kandungan dan Manfaat mengatakan, produk minyak sawit yang digunakan sebagai bahan makanan memiliki dua aspek kualitas. Aspek pertama terkait dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban, dan kotoran. Aspek kedua terkait dengan rasa, aroma, kejernihan, dan kemurnian produk.

Kelapa sawit berkualitas prima (SQ, special quality) memiliki asam lemak (FFA, free fatty acid) tidak lebih dari 2% saat dikirim. Standar kualitas minyak kelapa sawit mengandung FFA tidak lebih dari 5%. Setelah diolah, kelapa sawit berkualitas akan menghasilkan minyak dengan rendemen 22,1%-22,2% (tertinggi) dan kadar asam lemak bebas 1,7%-2,1% (terendah).

Dalam sumber yang sama, PASPI (2025) menjelaskan bahwa minyak kelapa sawit memiliki beberapa karakteristik, antara lain

1. Warna: Minyak sawit memiliki warna merah atau jingga karena mengandung karotenoid dan likopen;

2. Tekstur: Minyak sawit memiliki tekstur yang padat pada suhu ruangan, tetapi dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi;

3. Rasa dan Aroma: Minyak sawit memiliki rasa dan aroma yang khas, yaitu agak pahit dan sedikit asam;

4. Kandungan Asam Lemak: Minyak sawit mengandung asam lemak jenuh yang tinggi, seperti asam laurat, asam miristat, dan asam palmitat. Kandungan asam lemak jenuh yang tinggi ini membuat minyak sawit tahan terhadap oksidasi dan cocok digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan dan kosmetik.

Mengutip buku Mitos & Fakta Kelapa Sawit Edisi ke-4 yang diterbitkan oleh PASPI, minyak sawit adalah bahan baku serbaguna (versatile) yang aplikasinya luas dalam berbagai produk.

Minyak sawit digunakan oleh industri manufaktur global sebagai bahan baku untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti produk pangan, toiletries dan kosmetik, serta energi.

Produk berbasis sawit digunakan oleh masyarakat Indonesia dan dunia selama 24 jam mulai dari pagi, siang hingga malam. Produk sawit yang dapat digunakan masyarakat tersebut yakni dalam bentuk produk toiletries (sabun, sampo, body lotion, pasta gigi, sabun wajah, dan lainnya); 

produk kebersihan lainnya (sabun cuci piring, deterjen, dan lainnya); serta produk skincare (pelembab, sunscreen, serum) dan make-up (lipstik, foundation, bedak, dan sebagainya).

Masyarakat juga mengonsumsi produk pangan yang mengandung minyak sawit seperti minyak goreng, krimer, selai cokelat, roti, margarin, sereal, susu, biskuit, keripik kentang, mayonais, salad dressing, dan lain-lain.

Selain itu, produk minyak sawit juga sudah digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dalam bentuk biodiesel yang ramah lingkungan. Tidak hanya sumber energi bahan bakar, kelapa sawit juga menjadi komponen lain pada kendaraan seperti car seat, cat kendaraan (car paint), ban, biopelumas, hingga helm.

Aktivitas di sekolah atau kantor juga tidak luput dari produk sawit yang ditemukan pada tinta buku (palm-based ink), pewarna pada pakaian, hingga dinding (wall paint).

Produk sawit juga ditemukan pada beragam furniture rumah seperti lemari, kursi, dan meja.

Dalam laman berjudul Minyak Kelapa Sawit: Kandungan dan Manfaat, PASPI (2025) juga memaparkan, minyak sawit mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan penting, antara lain:

1. Vitamin E: Minyak sawit mengandung vitamin E yang tinggi, yaitu sekitar 15 mg per 100 gram;

2. Karotenoid: Minyak sawit mengandung karotenoid yang tinggi, seperti beta-karoten dan likopen. Karotenoid berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan kulit;

3. Asam Lemak: Minyak sawit mengandung asam lemak jenuh yang tinggi, seperti asam laurat, asam miristat, dan asam palmitat. Asam lemak jenuh ini dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh;

4. Antioksidan: Minyak sawit mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Bahkan, menurut para ahli gizi, minyak sawit memiliki kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang sehingga sangat aman untuk dikonsumsi (PASPI, 2025).

Dengan kandungan nutrisi minyak sawit yang tinggi tersebut, minyak sawit mampu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan manusia, yaitu:

1. menjaga kesehatan jantung;
2. meningkatkan asupan vitamin A di dalam tubuh;
3. mencegah stress oksidatif;
4. meningkatkan kesehatan kulit dan rambut