BPDPKS Gelar Temu Stakeholder Sawit 2018

BADAN Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan pertemuan dengan semua pemangku kepentingan di industri kelapa sawit nasional dalam kegiatan Stakeholders Gathering 2018.

BPDPKS Gelar Temu Stakeholder Sawit 2018

JAKARTA--Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan pertemuan dengan semua pemangku kepentingan di industri kelapa sawit nasional dalam kegiatan Stakeholders Gathering 2018.

Kegiatan bertema Berbagi Berkah dan Kebaikan untuk Mewujudkan Sawit Indonesia yang Berkelanjutan itu diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (4/6/2018).

Hadir dalam kesempatan yang dikemas dalam acara buka puasa bersama itu segenap direksi dan staf BPDPKS, Deputi Menko Perekonomian Bidang Pangan dan Pertanian Musdhalifah Machmud, Ketua Dewan Pengawas BPDPKS Rusman Heriawan, kalangan pengusaha, peneliti, akademisi dari berbagai perguruan tinggi, perbankan, perwakilan dari kementerian dan lembaga, serta segenap pemangku kepentingan di industri sawit nasional lainnya.

Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan dan Manajemen Risiko BPDPKS Catur Ariyanto Widodo menyampaikan kata sambutan mewakili Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami yang berhalangan hadir. Catur menyampaikan pentingnya peranan BPDPKS dan dukungan semua pemangku kepentingan dalam mendukung program sawit berkelanjutan.

“Dalam momentum Ramadhan kali ini, kami seluruh jajaran BPDPKS ingin menjadikannya sebagai sarana untuk melakukan refleksi diri atas segala kekurangan dan kekhilafan yang kami lakukan selama ini. Tentu saja kami menyadari dalam kerjasama dengan ibu bapak sekalian terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, dalam bulan baik dan bulan penuh berkah ini kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak ibu sekalian,” ujar Catur.

Atas nama BPDPKS, Catur juga menyampakan harapan dan mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengembangkan sektor kelapa sawit nasional. “Kami harapkan kita bisa terus berinteraksi di berbagai kesempatan untuk bersama-sama mengembangkan sektor kelapa sawit Indonesia agar lebih maju, berkelanjutan, dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.”

Sementara itu, Rusman dalam sambutannya mengingatkan bahwa BPDPKS menghadapi banyak tantangan yang harus dihadapi, baik tantangan internal maupun eksternal. “Perjalanan BPDPKS ini masih jauh, tantangan masih berat, baik tantangan eksternal berupa ancaman atau tantangan sawit secara keseluruhan, maupun tantangan internal bagi BPDPKS itu sendiri. Mudah-mudahan perhatian dan dukungan kita semua dapat menjadikan BPDPKS ini bisa berjalan dan mencapai cita-cita, tujuan, dan targetnya hingga beberapa tahun ke depan,” tutur Rusman.

Pada kesempatan yang sama, Musdhalifah menyampaikan pesan mengenai pentingnya peran BPDPKS dalam mewujudkan sawit Indonesia yang berkelanjutan. “BPDPKS mengemban amanah yang luas sekali karena harus memfasilitasi semua kepentingan yang terkait dengan sawit. Misalnya sekarang harga jangan sampai turun terlalu jauh, harga harus stabil. Belum lama ini BPDPKS telah melakukan peremajaan sawit rakyat agar kesejahteraan petani meningkat.”

Menurutnya, kemajuan sektor kelapa sawit nasional bergantung kepada dukungan semua pihak yang terlibat dan di dalamnya. Namun di balik itu ada peran pemerintah melalui BPDPKS yang tidak bisa diabaikan.

“Semua hal terkait sawit memerlukan fasilitasi dari BPDPKS karena pemerintah tidak bisa mengandalkan pada APBN. Kalau Pemerintah tidak bisa melakukan hal itu karena harus juga memperhatikan komoditas lain. Karena itulah ada BPDPKS yang bekerja bukan dengan dana APBN sehingga BPDPKS bisa difokuskan pada kelapa sawit. Dengan cara ini, kelapa sawit kita bisa maju lebih cepat, bisa berinovasi lebih cepat melalui BPDPKS sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang memfasilitasi kelapa sawit Indonesia.” ***