BPDP Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo di Bidang Pangan dan Energi

Bogor, – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) terus memperkuat program hilirisasi sawit guna mendukung Asta Cita Presiden Prabowo di bidang pangan dan energi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Perusahaan BPDP, Achmad Maulizal, dalam sambutannya pada pembukaan Workshop Jurnalis Industri Hilir Sawit yang diselenggarakan oleh Majalah Sawit Indonesia dengan dukungan BPDP, Sabtu (22/2/2025).
“BPDP mendukung workshop ini sebagai upaya mendorong hilirisasi sesuai kebijakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat sektor pangan dan energi,” ujar Achmad Maulizal. Ia juga mengapresiasi tema workshop yang mengangkat Strategi Penguatan Hilirisasi Sawit Bagi Pangan dan Energi Indonesia, yang bertujuan membahas perkembangan informasi serta gagasan untuk memastikan keberlanjutan kebijakan hilirisasi.
Selain itu, ia menambahkan bahwa workshop ini juga bertujuan memperkenalkan jurnalis terhadap proses pengolahan hilir sawit melalui kunjungan ke fasilitas produksi helm sawit dan rompi anti peluru berbahan tandan kosong kelapa sawit di Bogor.
Lebih lanjut, Achmad Maulizal menjelaskan bahwa penguatan industri sawit telah tertuang dalam program-program prioritas Presiden Prabowo, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Untuk mencapai Indonesia Emas, BPDP berperan dalam mendorong kemandirian pangan dan energi. Fokus kegiatan hari ini sangat relevan dengan upaya tersebut,” tambahnya.
Dalam konteks swasembada energi, Achmad menekankan pentingnya kesiapan minyak nabati sebagai pengganti energi fosil. Menurutnya, hilirisasi sawit juga dapat menopang industri lain, seperti sektor maritim.
“Contohnya, helm sawit dapat digunakan dalam kegiatan maritim. Selain itu, perahu-perahu yang dibuat dari hasil samping sawit juga dapat mendukung aktivitas nelayan,” jelasnya.
Fokus BPDP pada Tahun 2025
Pada tahun 2025, BPDP akan terus menggenjot pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Achmad menyoroti bahwa tanpa PSR, produktivitas sawit Indonesia akan terus menurun. Saat ini, produktivitas petani hanya berkisar 2,5-3 ton per hektare per tahun.
Selain itu, BPDP juga merancang program pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor perkebunan dengan target sebanyak 27.000 peserta. Rinciannya meliputi:
-
4.000 penerima beasiswa bagi mahasiswa baru,
-
15.000 peserta pelatihan perkebunan kelapa sawit,
-
3.000 peserta pelatihan perkebunan kakao, dan
-
5.000 peserta pelatihan perkebunan kelapa.
BPDP juga menargetkan 110 paket riset dalam program penelitian dan pengembangan. Dalam program ini, BPDP akan bekerja sama dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) untuk mengkomersialisasikan hasil riset serta memperluas bidang penelitian pada komoditas kakao dan kelapa.
Untuk program peremajaan perkebunan, BPDP menargetkan replanting seluas:
-
120.000 hektare untuk kelapa sawit,
-
5.000-10.000 hektare untuk kakao, dan
-
5.000-10.000 hektare untuk kelapa.
Di bidang sarana dan prasarana, BPDP akan mendukung intensifikasi lahan melalui penyediaan pupuk dan pestisida. Selain itu, upaya promosi perkebunan juga akan dilakukan melalui perluasan pasar ketiga komoditas tersebut melalui pameran dagang. Sementara itu, dalam program insentif biodiesel, BPDP menyalurkan dana program Public Service Obligation (PSO) sebesar 7,55 juta kiloliter.
Jurnalis Kunjungi Fasilitas Hilirisasi Sawit
Ketua Pelaksana acara, Qayum Amri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan tahun kedua setelah sebelumnya diselenggarakan di Bandung. Sehari sebelum workshop, para jurnalis diajak mengunjungi berbagai produk hilirisasi sawit, seperti helm dan rompi antipeluru berbahan tandan kosong kelapa sawit di PT Interstisi Material Maju.
“Kunjungan ini memberikan wawasan langsung mengenai proses produksi. Jadi, bukan sekadar informasi teoritis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang inovasi hilirisasi sawit. Dengan begitu, masyarakat akan mengetahui bahwa hilir sawit tidak hanya menghasilkan minyak goreng, tetapi juga produk inovatif lainnya,” ujar Pemimpin Majalah Sawit Indonesia tersebut.
Pada Jumat (21/2/2025), rombongan jurnalis menyaksikan secara langsung bagaimana tandan kosong kelapa sawit diolah menjadi helm motor, rompi anti peluru, dan berbagai produk kerajinan tangan. Dr. Siti Nikmatin menjelaskan bahwa helm berbahan tandan kosong sawit merupakan produk green composite yang memiliki keunggulan dibandingkan helm konvensional.
Dengan berbagai inisiatif ini, BPDP terus berkomitmen untuk memperkuat hilirisasi sawit sebagai salah satu upaya strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.
(Sumber Foto : https://sawitindonesia.com/bpdp-wujudkan-asta-cita-presiden-prabowo-di-bidang-pangan-dan-energi/)