Nigeria Gabung RI, Malaysia Dukung Sawit untuk Mengentaskan Kemiskinan

GUBERNUR Negara Bagian Edo, Nigeria Godwin Obaseki bergabung dengan Indonesia dan Malaysia mengkampanyekan kelapa sawit untuk mengentaskan kemiskinan. Hal tersebut terungkap dalam perbincangan Obaseki dengan Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havaz Oegroseno, dan Duta Besar Malaysia untuk Vatikan Tan Sri Bernard Gilgal Dompok di sela-sela konferensi bertema Pengentasan Kemiskinan Melalui Industri Pertanian dan Perkebunan untuk Memperkuat Perdamaian dan Kemanusian” yang digelar Pontifical Urban University (Universitas Kepausan Urbaniana)  di Roma, Italia (15/5/2018). Menurut Obaseki, terdapat hubungan yang erat antara kebijakan pertanian dengan pembangunan dan kemiskinan.

Nigeria Gabung RI, Malaysia Dukung Sawit untuk Mengentaskan Kemiskinan
GUBERNUR Negara Bagian Edo, Nigeria Godwin Obaseki bergabung dengan Indonesia dan Malaysia mengkampanyekan kelapa sawit untuk mengentaskan kemiskinan. Hal tersebut terungkap dalam perbincangan Obaseki dengan Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havaz Oegroseno, dan Duta Besar Malaysia untuk Vatikan Tan Sri Bernard Gilgal Dompok di sela-sela konferensi bertema Pengentasan Kemiskinan Melalui Industri Pertanian dan Perkebunan untuk Memperkuat Perdamaian dan Kemanusian” yang digelar Pontifical Urban University (Universitas Kepausan Urbaniana)  di Roma, Italia (15/5/2018). Menurut Obaseki, terdapat hubungan yang erat antara kebijakan pertanian dengan pembangunan dan kemiskinan. Karena itu, ia mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama menerapkan kebijakan yang tidak diskriminatif. Ia memberi contoh mengenai tingginya keyakinan para investor di negara bagian Edo untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit oleh Presco, Plc, Okmu Oil Plc dan lain-lain. Sementara itu, Luhut menyatakan bahwa diskriminasi oleh Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit Indonesia telah mendorong pelaku industri dan pemerintah untuk bersinergi secara lebih intensif dengan pemerintah dan masyarakat di kawasan Eropa. Menurutnya, Indonesia sangat transparan dalam hal lingkungan terkait dengan pengembangan kelapa sawit dan produk turunannya. Indonesia, kata Luhut, telah menerapkan standar kelapa sawit berkelanjutan dan menerapkan sistem sertifikasi untuk produk ekspor. ***