Indonesia Pertemukan Stakeholder Sawit di Berlin

DELEGASI Indonesia pada ajang International Green Week Berlin 2019 menggelar pertemuan stakeholder kelapa sawit untuk memperluas wawasan publik internasional mengenai sawit Indonesia. Pertemuan yang dikemas dalam Palm Oil Stakeholder Forum itu digelar dalam rangkaian International Green Week Berlin 2019 di Berlin, Jerman, 22 Januari 2019. Forum tersebut menghadirkan pembicara dari Indonesia dan kalangan internasional. Dari kalangan pemerintahan tampil sebagai pembicara Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno dan Direktur Utama Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Dono Boestami yang menyampaikan paparan bertema “Palm Oil Contribution on Achieving SDG’s Goal`. Selain itu disampaikan pula paparan oleh kalangan pelaku industri sawit, yakni oleh Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang yang menyampaikan paparan bertema “Indonesian Oil Palm Industry: Good Agricultural Practices” dan Harry Hanawi dari Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia yang memaparkan “Green Energy with Palm Oil”. Dari kalangan peneliti dan akademisi, Ketua Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Suroso Rahutomo mempresentasikan “Palm Oil and Health Issues” dan Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Yanto Santosa mempresentasikan “Palm Oil and Deforestation in Indonesia”, serta pakar lahan gambut dari Universitas Greifswald, Jerman Hans Joosten yang mengupas mengenai “Challenges in Cultivating Peatland for Agriculture”. Acara yang berlangsung sehari itu dihadiri pelaku industri sawit serta berbagai pihak terkait sawit dari manca negara. International Green Week Berlin, yang berlangsung pada 18 hingga 27 Januari 2019, merupakan ajang pameran tahunan yang menampilkan produk dan inovasi terkait produk pangan. Pameran ini setiap tahun dikunjungi tidak kurang dari 400 ribu orang sehingga dianggap sebagai ajang potensial untuk memasarkan produk pangan karena banyak pengunjung merupakan pelaku usaha yang mencari rekanan usaha. Ajang ini juga kerap digunakan sebagai arena untuk memperkuat citra produk. Acara ini juga merupakan ajang Global Forum for Food and Agriculture (GFFA), sebuah konferensi internasional yang memfokuskan pada masa depan industri pertanian dunia. ***