6 Keunggulan Minyak Sawit sebagai Kebutuhan Penting bagi Masyarakat Dunia

Meskipun luas area kebun sawit paling kecil dibandingkan luas tanaman top 4 minyak nabati dunia, namun produksi minyak sawit paling besar.

6 Keunggulan Minyak Sawit sebagai Kebutuhan Penting bagi Masyarakat Dunia
Ilustrasi pekerja sedang mengangkut buah kelapa sawit. Produksi minyak sawit paling besar apabila dibandingkan dengan minyak nabati lain.

Minyak nabati merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat dunia. Minyak nabati digunakan untuk bahan pangan sumber lemak, bahan baku industri oleokimia, dan bahan baku biofuel.

Sepanjang peradaban, masyarakat dunia telah mengembangkan sumber-sumber minyak nabati seperti minyak sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak bunga matahari, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, minyak jagung, dan lain-lain (PASPI, 2024).

Dari berbagai macam jenis minyak nabati dunia, terdapat empat minyak nabati utama dunia yakni minyak sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak bunga matahari. Keempat jenis minyak nabati utama tersebut mencakup sekitar 90 persen volume produksi dan konsumsi minyak nabati dunia (PASPI, 2023).

Berdasarkan data terbaru USDA (2024), luas areal tanaman kedelai tahun 2023 telah mencapai 139,7 juta hektare. Kemudian disusul tanaman rapeseed seluas 41,5 juta hektare dan tanaman bunga matahari mencapai 28,2 juta hektare. Sementara itu, areal perkebunan kelapa sawit dunia hanya seluas 26,9 juta hektare.

Namun, dari segi volume produksi tahun 2023 (USDA, 2024), produksi minyak nabati terbesar berturut-turut adalah minyak sawit (88,4 juta ton); minyak kedelai (62,4 juta ton); minyak rapeseed (34 juta ton); dan minyak bunga matahari (21,8 juta ton).

Data tersebut menunjukkan meskipun luas area kebun sawit paling kecil dibandingkan luas tanaman top 4 minyak nabati dunia, namun produksi minyak sawit paling besar.

Lantas, jika dikaji secara mendalam, apa saja manfaat dan keunggulan minyak sawit yang dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa untuk dinikmati masyarakat dunia tersebut?

Melansir Journal Analysis of Palm Oil Strategic Issues Vol. IV No. 26 yang diterbitkan PASPI (2024) berjudul Minyak Sawit Anugerah Tuhan untuk Masyarakat Dunia disebutkan, setidaknya terdapat lima keunggulan minyak sawit yang dirasakan dan dinikmati masyarakat dunia, di antaranya:

Pertama, kebun sawit memiliki produktivitas minyak per hektare yang tinggi yakni sekitar 8-10 kali dibandingkan produktivitas minyak nabati lain seperti minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak biji bunga matahari.

Kelapa sawit tidak hanya paling efisien dalam penggunaan lahan, tetapi juga paling tinggi produktivitas minyaknya (PASPI Monitor, 2021a; PASPI, 2023). Rata rata produktivitas sawit dalam menghasilkan minyak (CPO+CPKO) mencapai 3,36 ton per hektare.

Sementara itu, produktivitas tanaman bunga matahari, rapeseed, dan kedelai dalam menghasilkan minyaknya berturut-turut hanya sebesar 0,78 ton per hektare; 0,74 ton per hektare; dan 0,47 ton per hektare.

Kedua, volume produksi minyak sawit paling besar dalam pasar minyak nabati dunia. Menurut data USDA (2024), volume produksi minyak sawit (CPO+PKO) dunia mencapai 88,4 juta ton atau sekitar 39,5 persen dari total produksi minyak nabati dunia.

Dengan besarnya volume minyak sawit dunia tersebut, pelaku bisnis/industri atau masyarakat dunia yang memerlukan volume minyak nabati dalam jumlah yang relatif besar akan lebih mudah memperolehnya dari minyak sawit.

Ketiga, pasokan minyak sawit relatif stabil setiap bulannya di sepanjang tahun. Minyak sawit diproduksi dari pohon kelapa sawit setelah berumur empat tahun, di mana dengan komposisi tanaman yang ideal dapat menghasilkan minyak dengan volume yang stabil setiap dua minggu sekali sepanjang tahun hingga pohon kelapa sawit berumur 25-30 tahun.

Keempat, harga minyak sawit dunia lebih kompetitif (murah) dibandingkan minyak nabati lainnya. Dengan harga yang lebih kompetitif tersebut membuat minyak sawit lebih terjangkau (affordability).

Selain itu, dengan keunggulan besarnya volume dan pasokan stabil sepanjang tahun turut mendukung ketersediaan (availability) minyak sawit dalam jumlah banyak. Hal ini membuat minyak sawit dapat berperan mencegah terjadinya kenaikan harga berlebihan pada minyak nabati lain (PASPI, 2023).

Pernyataan tersebut juga didukung berdasarkan studi Kojima et.al. (2016) dan Cui & Martin (2017) yang mengungkapkan hal yang sama. Jika terjadi kenaikan harga minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak biji bunga matahari, maka akan disertai dengan peningkatan konsumsi minyak sawit.

Peningkatan konsumsi minyak sawit kemudian akan meredam kenaikan harga yang berlebihan dari ketiga minyak nabati tersebut (akibat penurunan demand dari ketiga minyak nabati).

Kelima, minyak sawit merupakan bahan baku yang aplikasinya sangat luas (PASPI, 2023) baik untuk produk oleo food complex (misalnya minyak goreng, margarin, shortening, coklat, biskuit, roti, dan lain-lain), produk oleochemical complex (misalnya produk kosmetik, toiletries, skincare, produk kebersihan, dan sebagainya) maupun biofuel complex (biodiesel, diesel sawit, bensin sawit, avtur sawit).

Penggunaan minyak sawit yang luas dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya digunakan oleh hampir seluruh sektor-sektor ekonomi tetapi juga terjadi pada hampir seluruh masyarakat dunia (Shigetomi et.al., 2020).

Keenam, tanaman sawit memiliki struktur morfologi berbentuk pohon dengan ukuran batang yang relatif besar, bertumbuh cepat, dan memiliki siklus hidup yang panjang (25-30 tahun).

Dengan karakteristik yang demikian, kebun sawit dunia melalui kegiatan fotosintesisnya menyerap jutaan ton karbondioksida atau berperan dalam siklus carbon sink dan carbon sequestration (PASPI, 2023; PASPI Monitor, 2023a, 2023f).