Peneliti ITB Ciptakan Super Kapasitor dari Biomassa Kelapa Sawit

Kelapa sawit sangat kaya akan karbon yang difiksasinya dari CO2 atmosfir. Proses produksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) akan menghasilkan produk samping berupa tandan buah kosong, fiber sabut dan cangkang sawit dan Palm Oil Mill Effluent (POME).

Peneliti ITB Ciptakan Super Kapasitor dari Biomassa Kelapa Sawit

JAKARTA--Kelapa sawit sangat kaya akan karbon yang difiksasinya dari CO2 atmosfir. Proses produksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) akan menghasilkan produk samping berupa tandan buah kosong, fiber sabut dan cangkang sawit dan Palm Oil Mill Effluent (POME).

POME biasanya dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, sedangkan hasil samping padat berupa biomassa seperti tandan kosong, cangkang, dan serabut umumnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Seiring perkembangan teknologi transportasi berbasis energi listrik menyebabkan kebutuhan akan media penyimpanan energi yang efisien semakin meningkat. Salah satu media penyimpanan energi yang sedang dikembangkan adalah superkapasitor, karena superkapasitor memiliki densitas energi yang lebih besar daripada kapasitor dan daya yang lebih besar daripada baterai. 

Melalui penelitian yang didanai oleh Program Grant Riset Sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), empat peneliti dari LPPM ITB telah berhasil menciptakan superkapasitor dari biomasa kelapa sawit. Mereka adalah Dr. Tirto Prakoso, Dr. Isdiriayani Nurdin, Dr. Hary Devianto dan Dr. Pramujo Widiatmoko.

Penelitian ini bertujuan memanfaatkan biomassa kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif dan nanokarbon aktif termodifikasi, yakni carbon nanotube (CNT) dan graphene, untuk material penyusun superkapasitor.  Superkapasitor selama ini umumnya dibuat dengan menggunakan logam mulia hingga harganya cukup tinggi.

Pendanaan penelitian telah dilakukan sejak 2016 sampai dengan 2021. Riset tahap I telah terbukti berhasil menghasilkan material karbon aktif termodifikasi graphene dan carbon nanotube (CNT) dengan meningkatkan luas permukaan material yang dihasilkan dari limbah kelapa sawit.

Riset tahap II telah terbukti berhasil meningkatkan rendemen dari karbon aktif, graphene dan CNT yang dihasilkan dari limbah kelapa sawit, serta terbukti memiliki potensi besar sebagai bahan superkapasitor. Saat ini riset sedang dilakukan untuk membuat purwarupa superkapasitor dari nanokarbon yang dihasilkan dari limbah kelapa sawit.

Dampak penelitian ini selain mengatasi permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit, adalah manfaat ekonomi dengan meningkatkan nilai tambah dari limbah kelapa sawit. Karbon aktif yang dihasilkan meningkatkan nilai tambah mencapai 500 kali nilai biomasa limbah sawitnya.

Riset pengembangan superkapasitor sebagai alat penyimpanan energi untuk kendaraan listrik ini akan menjadi landasan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Berangkat dari riset ini, pengembangan teknologi sistem transportasi berbasis energi listrik akan semakin mandiri dan beralih ke kendaraan yang ramah lingkungan serta mengupayakan target bauran energi nasional. ***