Peneliti IPB Kembangkan Helm dari Limbah Sawit

SEBUAH inovasi helm anti pecah berbahan dasar limbah sawit tengah dikembangkan oleh peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Riset akan memberikan inovasi meningkatkan kualitas fisis mekanik helm dan mampu mengurangi impor material polimer limbah sebagai bahan baku pembuatan helm.

Peneliti IPB Kembangkan Helm dari Limbah Sawit

SEBUAH inovasi helm anti pecah berbahan dasar limbah sawit tengah dikembangkan oleh peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Riset akan memberikan inovasi meningkatkan kualitas fisis mekanik helm dan mampu mengurangi impor material polimer limbah sebagai bahan baku pembuatan helm.

Riset hasil kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini dilakukan oleh peneliti dari IPB, yakni Siti Nikmatin, Irmansyah, dan Dwi Arso yedi Irwanto. Riset ini diberi judul Optimasi Hingga Implementasi Pengolahan Limbah Padat Sawit Sebagai Material Filler Polimer Recycle Aplikasi Helm Sepeda Motor untuk Diversifikasi Produk dan Meningkatkan Daya Saing.

Para peneliti mengemukakan, riset tersebut akan memberikan inovasi meningkatkan kualitas fisis mekanik pada helm dengan cara substitusi serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) pada polimer, sehingga helm memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap energi tumbukan, anti pecah, dan ramah lingkungan. Kelebihan helm tandan kelapa sawit ini dibandingkan helm yang beredar saat ini terletak pada seratnya.

Meskipun banyak helm yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), namun tidak ada yang memiliki serat dalam bahannya. Serat dalam helm ini berfungsi untuk menyerap tumbukan yang terjadi ketika terjadi kecelakaan. Harapannya, energi tumbukan ini tidak langsung mengenai kepala pengguna, namun diserap serat terlebih dahulu, sehingga energi tumbukan kecil dan kepala lebih terlindungi.

TKKS dipilih sebagai material penguat helm dikarenakan pasokan TKKS sangat berlimpah yang linier dengan produksi minyak sawit di Indonesia. Selain itu, TKKS juga memiliki selulosa tinggi serta dapat diproduksi dalam ukuran serat.

Sementara itu, matrik yang digunakan adalah ABS recycle dengan tujuan untuk mengurangi impor material polimer limbah dan memanfaatkan kembali limbah plastik nasional yang terus mengalami peningkatan. ***