Kerjasama ITB, BPDPKS dan PT Timah Kembangkan Aditif Pipa PVC dari Hasil Samping Pemurnian Minyak Sawit

Kerjasama ITB, BPDPKS dan PT Timah Kembangkan Aditif Pipa PVC dari Hasil Samping Pemurnian Minyak Sawit

Kerjasama ITB, BPDPKS dan PT Timah Kembangkan Aditif Pipa PVC dari Hasil Samping Pemurnian Minyak Sawit

Dr. Ir. I Dewa Gede Arsa Putrawan peneliti dari ITB telah berhasil menemukan inovasi pemanfaatan PFAD untuk membuat stabiliser termal pipa PVC (polyvinyl chloride).   Stabiliser termal adalah aditif yang digunakan dalam pembuatan pipa PVC. Penelitian ini dibiayai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Penelitian telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan penelitian fokus pada pembuatan dalam skala laboratorium dan dilanjutkan dalam skala bench dengan kapasitas 3-5 kg per batch pada tahun 2018.

 

Pembuatan stabiliser termal PVC dari PFAD dilakukan dalam dua tahap, esterifikasi PFAD menjadi merkaptoetil palmat kemudian reaksi merkaptoetil palmat dengan timah organik menjadi stabiliser termal PVC. Penambahan stabiliser termal ke dalam resin PVC membuat resin PVC tahan panas dan dapat dicetak menjadi pipa. Stabiliser termal yang dihasilkan memiliki efek stabilisasi yang baik. Dengan dosis hanya 1,0 hingga 1,5%, resin PVC mampu menahan panas dan tetap cerah pada 190oC selama 45-60 menit. Kualitas dan efek stabilisasi yang dihasilkan bersaing dengan stabiliser termal dari jenis yang sama yang ada di pasaran.

 

Keberhasilan penelitian ini disambut baik oleh PT. Timah Industri yang merupakan mitra kerjasama dalam ujicoba stabilizer termar PVC, yang melakukan pengembangan pada skala pabrik pilot 100 kg per batch. PT. Timah Industri selama ini menggunakan aditif pipa PVC untuk stabilizer termal yang diimpor dari China. Secara ekonomis, penggunaan stabilizer dari hasil penelitian ITB ini dapat mengurangi biaya produksi dan sekaligus mensubtitusi produk impor menggunakan bahan baku yang banyak tersedia di dalam negeri. Pemurnian minyak sawit menjadi minyak goreng menghasilkan produk samping bernama Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). Produksi PFAD di tanah air diperkirakan lebih dari 2 juta ton per tahun. PFAD dapat dikatakan sebagai pengotor minyak goreng dan tidak boleh dikonsumsi.

 

Perbandingan karakter stabiliser termal PVC dari PFAD dan stabiliser termal komersial

Parameter

Stabilizer PVC dari PFAD

Stab ilizer PVC Komersial

Penampilan

Jernih

Jernih

Kadar sulfur (%)

7 s/d 9

9

Kadar timah (%)

19 s/d 20

18

Berat jenis (g/mL)

1,05 s/d 1,10

1,06

Angka asam (mg KOH/g)

0,3 s/d 0,4

0,9

Klorida (%)

0,01 s/d 0,03

0,03

Air (%)

2,6 s/d 2,9

3,0

 

Stabiliser termal yang dikembangkan menjadi alternatif stabiliser termal berbasis timbal yang tidak ramah lingkungan dan membahayakan kesehatan sehingga sudah mulai dilarang di sejumlah negara. Dari sisi sawit, pemanfaatan PFAD dalam penelitian ini menambah ragam produk turunan sawit, meningkatkan  nilai tambah industri minyak goreng, dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan baku menuju industri berkelanjutan. Dari sisi industri timah tanah air, penelitian ini meningkatkan ragam produk turunan timah yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam hilirisasi timah di tanah air.

 

BPDPKS mendorong hasil penelitian yang telah didanai dapat dimanfaatkan oleh Industri kelapa sawit, pemerintah dan masyarakat, baik sebagai acuan dalam pelaksanaan pengembangan industri kelapa sawit dan produk-produk tertentu serta untuk pengambilan kebijakan untuk keberlanjutan industri sawit yang lebih baik.