Jambi Dorong Replanting Sawit Jadi Basis Peningkatan Ekonomi Rakyat

BATANGHARI, JAMBI—Pemerintah Provinsi Jambi mendorong program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sebagai basis untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.

Jambi Dorong Replanting Sawit Jadi Basis Peningkatan Ekonomi Rakyat
Gubernur Jambi didampingi Bupati Batanghari Syahirsyah dan Wakil Ketua DPRD Batanghari Yunita Asmara melakukan penanaman kelapa sawit secara simbolis, Senin (20/7). (FOTO ANTARA/HO/Humas Pemprov Jambi)

Gubernur Jambi Fachrori Umar menegaskan hal tersebut saat melakukan penanaman bibit sawit secara simbolis dalam program PSR di lahan seluas 212 hektar, Senin (20/7/2020). Lahan tersebut digarap petani sawit anggota KUD Barokah Desa Karya Mukti Kecamatan Muaro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari. Implementasi program PSR ini mendapat dukungan dana dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Fachrori menyampaikan, perkebunan sawit memiliki potensi yang cukup besar di Provinsi Jambi sehingga mampu menjadi modal dasar bagi pembangunan ekonomi masyarakat. Karena itu pula, pemerintah daerah mengapresiasi upaya koperasi untuk memfasilitasi pelaksanaan PSR dalam rangka peningkatan produktivitas lahan sawit petani.

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Barokah yang dipadukan dengan penanaman bibit menunjukkan upaya serius dalam menfasilitasi kepentingan anggotanya untuk kelanjutan usaha perkebunan kelapa sawit dalam jangka panjang. Fachrori mengapresiasi upaya keras jajaran anggota koperasi yang turut mengharumkan nama Provinsi Jambi di tingkat nasional karena berhasil menjadi koperasi berprestasi di tingkat nasional tahun 2020.

”Ini bisa menjadi motivasi bagi para pengurus koperasi lainnya yang ada di Provinsi Jambi, untuk senantiasa berinovasi dalam melaksanakan kegiatan koperasi, dengan tujuan kita bersama agar perekonomian masyarakat dapat meningkat,” ujar Fachrori sebagaimana dikutip laman Pemprov Jambi.

Program PSR yang diinisiasi pemerintah pusat digelar untuk meningkatkan produktivitas lahan sawit milik petani swadaya tanpa harus memperluas lahan. Upaya ini dilakukan dengan mengganti tanaman sawit berusia tua yang sudah tidak produktif dengan bibit unggul baru yang berkualitas. Dalam program ini BPDPKS memberikan bantuan dana sebesar Rp30 juta per hektare per petani. ***