Sawit Indonesia Siap Dukung Program Biodiesel India
Indonesia mengirimkan delegasi perdagangan ke India dalam ajang the 4th India-ASEAN Expo and Summit 2019 di New Delhi, India, untuk meningkatkan hubungan dagang antara negara-negara ASEAN dengan India. Dalam gelaran yang berlangsung 21 hingga 23 Februari 2019 ini, Indonesia juga mengikutsertakan pelaku usaha dan pemangku kepentingan di sektor kelapa sawit. Delegasi yang dipimpin Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita itu selain membawa misi sawit juga mengupayakan peningkatan ekspor komoditas Indonesia ke India.
Indonesia mengirimkan delegasi perdagangan ke India dalam ajang the 4th India-ASEAN Expo and Summit 2019 di New Delhi, India, untuk meningkatkan hubungan dagang antara negara-negara ASEAN dengan India. Dalam gelaran yang berlangsung 21 hingga 23 Februari 2019 ini, Indonesia juga mengikutsertakan pelaku usaha dan pemangku kepentingan di sektor kelapa sawit.
Delegasi yang dipimpin Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita itu selain membawa misi sawit juga mengupayakan peningkatan ekspor komoditas Indonesia ke India. Saat ini India merupakan pasar terbesar produk kelapa sawit Indonesia. Sebanyak 28 perusahaan dan 37 pelaku usaha Indonesia turut serta dalam misi dagang ini.
Dalam kesempatan ini, Menteri Perdagangan menyatakan komitmen Indonesia untuk mendukung program penggunaan biodiesel India. Saat ini, India tengah menerapkan the National Biodiesel Mission, yakni kebijakan untuk menerapkan bahan bakar campuran 20 persen, baik biodiesel maupun bioetanol. Kebijakan ini menjadi peluang bagi penerapan biodiesel berbasis kelapa sawit, sekaligus membuka peluang bagi peningkatan impor CPO dari Indonesia.
Komitmen tersebut juga ditegaskan Enggartiasto saat bersama Menteri Perdagangan, Industri dan Penerbangan Sipil India Suresh Prabhu mengunjungi Paviliun Indonesia di ajang tersebut. Paviliun Indonesia antara lain menghadirkan produk-produk kelapa sawit dan turunannya. Prabhu sempat mencicipi coklat yang terbuat dari Subtitute Butter Chocolate (SBC) atau pengganti lemak coklat berbahan minyak inti sawit.
Saat membuka ajang ini, Prabhu mengajak perusahaan dari kawasan ASEAN untuk memanfaatkan kesempatan yang terbuka di India untuk berbagai sektor. Selain produk kelapa sawit, India membuka peluang kerjasama di sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, jasa keuangan, dan artificial intelligence.
Bagi pelaku usaha India, kawasan ASEAN dipandang sebagai salah satu tujuan perdagangan dan investasi. Perpaduan pasar ASEAN yang bernilai lebih dari US$2,6 triliun dan India sebesar US$2,7 triliun dinilai mampu menghasilkan kekuatan ekonomi yang besar dan berpotensi menjadi yang paling kuat di dunia.
Dalam rangkaian acara ini, Indonesia dan India juga menggelar forum bisnis untuk memperkuat kerjasama perdagangan komoditas Indonesia, termasuk kelapa sawit. Forum bisnis bertajuk “Indonesia Sustainable Palm Oil” ini diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Perdagangan, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi, serta Kamar Dagang dan Industri India (FICCI). ***