Daripada Dibuang, Ubah Jelantah Jadi Biodiesel

JELANTAH, atau minyak goreng limbah sepertinya merupakan limbah yang tidak ada gunanya lagi. Hampir kebanyakan orang membuang jelantah karena tak bisa lagi digunakan untuk menggoreng. Namun, bagi orang-orang kreatif, limbah itu bisa mendatangkan banyak manfaat bahkan memberikan dampak ekonomi yang besar.

Daripada Dibuang, Ubah Jelantah Jadi Biodiesel
JELANTAH, atau minyak goreng limbah sepertinya merupakan limbah yang tidak ada gunanya lagi. Hampir kebanyakan orang membuang jelantah karena tak bisa lagi digunakan untuk menggoreng. Namun, bagi orang-orang kreatif, limbah itu bisa mendatangkan banyak manfaat bahkan memberikan dampak ekonomi yang besar. Salah satunya, dilakukan sekolompok pemuda di Makassar, Sulawesi Selatan, yang mengolah jelantah menjadi bahan bakar biodiesel. Salah satu pencetus ide ini adalah Andi Hilmy Mutawakkil, mahasiswa semester akhir di Jurusan Antropologi di Universitas Negeri Makassar (UNM). Menurutnya, ide ini bermula dari banyaknya jelantah yang dihasilkan rumah tangga maupun industri, jumlahnya mencapai 17 ton setiap hari. Setiap hari, mereka mengumpulkan jelantah dari berbagai sumber, bisa berasal dari rumah tangga, hotel, restoran, dan lain-lain. Setelah itu, mereka mengolahnya dengan instalasi pengolahan sederhana di menjadi biodiesel siap pakai. `Awalnya modal masing-masing pribadi. Modal awal sekitar Rp3,5 juta dan bahan bakunya beli dari penjual gorengan di pinggir jalan,` ujar Hilmy di Makassar (25/10/2018). Kini, usaha itu mereka jalankan dengan lebih serius dengan mendirikan perusahaan CV Garuda Energi Nusantara (Gen-Oil). Setiap hari mereka bisa memproduksi sekitar 1.300 liter biodiesel per hari dengan omset hingga Rp300 juta per bulannya. Konsumennya kebanyakan merupakan nelayan yang menggunakan biodiesel pada kapal-kapal penangkap ikan. Mengenai kualitas, mereka menjamin bahwa biodiesel yang mereka hasilkan tidak akan menyebabkan gangguan pada mesin. Untuk mendapatkan kepercayaan nelayan, mereka pun memberikan garansi jika biodiesel yang digunakan membuat mesin kapal rusak, maka mereka berani mengganti mesin kapal tersebut. *** (Sumber: Detikcom)