322 Hektare Kebun Sawit Plasma di Riau Diremajakan

SEBANYAK 145 petani plasma di Desa Kenantan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau memulai peremajaan perkebunan sawit mereka, Rabu (2/10/2019). Peremajaan ini merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas kebun tanpa harus membuka lahan baru.

322 Hektare Kebun Sawit Plasma di Riau Diremajakan

SEBANYAK 145 petani plasma di Desa Kenantan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau memulai peremajaan perkebunan sawit mereka, Rabu (2/10/2019). Peremajaan ini merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas kebun tanpa harus membuka lahan baru.

Peremajaan (replanting) pada lahan seluas 322 hektare ini merupakan pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Kemitraan Strategis yang digelar bersama oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Koperasi Unit Desa (KUD) Makmur Lestari, dan PT BRI Agroniaga Tbk.

Para petani merupakan pengelola kebun plasma di bawah binaan PT Ramajaya Pramukti yang merupakan anak perusahaan Sinar Mas Agribusiness and Food. Saat ini perusahaan membina sekitar 32.000 ha kebun plasma dan akan merealisasikan program peremajaan sawit secara bertahap mulai 2019 sampai 2027 untuk seluruh wilayah Indonesia.

“Dengan melakukan peremajaan kebun sawit melalui praktik agronomi yang baik, kami dapat membantu petani meningkatkan produktivitas tanpa harus membuka lahan baru. Mereka juga dapat bekerja sesuai standar rasio tenaga kerja dan mendapatkan upah sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu petani plasma mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sertifikasi ISPO yang sangat penting sebagai standar wajib tata kelola perkebunan sawit,” kata Chief Executive Officer (CEO) Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Riau Franciscus Costan dalam keterangannya, Rabu (2/10/2019). 

Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menyambut baik penanaman perdana program peremajaan kelapa sawit ini sebagai upaya menjaga sawit sebagai komoditas strategis nasional tetap berkelanjutan. "Program ini dapat meningkatkan pengetahuan serta keahlian para petani dalam praktik budidaya kelapa sawit dan memperbaiki kesejahteraan hidup mereka," ungkapnya.

Sementara itu petani plasma sekaligus Ketua KUD Makmur Lestari Sudirman menjelaskan bahwa perusahaan swasta memiliki peran strategis dalam merealisasikan peremajaan yang dananya bersumber dari BPDPKS. Sebagai mitra petani, ia menyebutkan bahwa pihak perusahaan telah melakukan pendampingan dalam proses pengajuan hingga dana peremajaan dicairkan.

"Peremajaan  kebun memerlukan biaya yang besar. Dana hibah dari BPDPKS untuk program ini sangat membantu petani khususnya anggota KUD. Hal ini tak terlepas dari peran perusahaan sebagai mitra usaha strategis," jelas Sudirman. ***