Jokowi Ajak Putin Dukung Sawit Indonesia

PRESIDEN Joko Widodo meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mendukung dan mempromosikan produk kelapa sawit Indonesia, terutama untuk menghadapi kebijakan diskriminatif yang diterapkan Uni Eropa. Menurut Presiden Jokowi dukungan kampanye positif ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperkuat perdagangan antara Indonesia dan Rusia.`Kami memohon dukungan untuk promosi dan kampanye positif bagi CPO (Crude Palm Oil) Indonesia,` kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya usai  bertemu dengan Putin di sela KTT ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018). Indonesia dan Rusia saat ini menjalin kerjasama bilateral perdagangan berupa pertukaran hasil perkebunan Indonesia dengan 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 yang diproduksi Rusia. Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Presiden menginginkan agar target perdagangan sebesar US$5 miliar kedua negara dapat tercapai pada tahun 2020, atau meningkat dibanding nilai perdagangan saat ini sebesar US$2,5 miliar. “Saya menyambut baik kenaikan hubungan perdagangan kita.

Jokowi Ajak Putin Dukung Sawit Indonesia
PRESIDEN Joko Widodo meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mendukung dan mempromosikan produk kelapa sawit Indonesia, terutama untuk menghadapi kebijakan diskriminatif yang diterapkan Uni Eropa. Menurut Presiden Jokowi dukungan kampanye positif ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperkuat perdagangan antara Indonesia dan Rusia.`Kami memohon dukungan untuk promosi dan kampanye positif bagi CPO (Crude Palm Oil) Indonesia,` kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya usai  bertemu dengan Putin di sela KTT ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018). Indonesia dan Rusia saat ini menjalin kerjasama bilateral perdagangan berupa pertukaran hasil perkebunan Indonesia dengan 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 yang diproduksi Rusia. Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Presiden menginginkan agar target perdagangan sebesar US$5 miliar kedua negara dapat tercapai pada tahun 2020, atau meningkat dibanding nilai perdagangan saat ini sebesar US$2,5 miliar. “Saya menyambut baik kenaikan hubungan perdagangan kita. Di data kami, perdagangan bilateral meningkat 14,34% di tahun 2017 atau senilai US$2,52 miliar. Saya berharap target perdagangan US$5 miliar akan dapat tercapai di tahun 2020,” tegas Presiden. Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pandangannya soal perdagangan Indonesia dengan kerja sama ekonomi kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah (EAEU). Indonesia berniat untuk meningkatkan perdagangan dengan EAEU. “Saya harap Rusia sebagai Ketua EAEU dapat membantu mempercepat keputusan kolektif bagi dimulainya perundingan FTA (persetujuan perdagangan bebas) antara Indonesia dengan EAEU utamanya untuk menanggapi prosedur pengajuan yang telah kami sampaikan sejak 2017,” tutur Presiden Jokowi. ***