Unit Produksi Bensin Sawit

Unit Produksi Bensin Sawit

Pusat Rekayasa Katalis Institut Teknologi Bandung telah berhasil mengembangkan teknologi produksi bensin sawit. Demontrasi produksi bensin sawit ini dilaksanakan pada 11 Januari 2022 yang sedianya disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif di PT. Pura Engineering Kudus. Dihadiri oleh Asisten Deputi Minyak dan Gas, Pertambangan, dan Petrokimia dan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kementerian Koordinator Perekonomian, Ketua Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia, Kepala Bappeda Muba dan Kepala OR IPT BRIN, pada demontrasi ini juga dilakukan ujicoba bensin sawit dengan nilai oktan 93 dan 102 pada kendaraan bermotor.

 

1. Pengembangan Teknologi Produksi Bensin Sawit

Unit produksi bensin sawit adalah adalah sebuah unit proses yang mengkonversi minyak sawit industrial (industrial vegetable oil, IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Subagjo. Proses konversi IVO menjadi bensin sawit dilaksanakan dalam reaktor menggunakan katalis berbasis zeolite yang juga dikembangkan oleh PRK ITB dan LTRKK ITB.

Pengembangan teknologi produksi bensin sawit telah dimulai sejak tahun 1980 di Institut Teknologi Bandung ketika Prof. Dr. Subagjo memulai penelitian perengkahan stearin menghasilkan bahan bakar nabati. Pada tahun 2017, penelitian dan pengembangan teknologi produksi bensin sawit dari IVO mulai dilakukan. Pengembangan ini didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) hingga saat ini.

Pengembangan teknologi produksi bensin sawit ini disertai pula dengan pengembangan teknologi penyediaan IVO sebagai bahan baku bensin sawit. Pengembangan teknologi penyediaan IVO ini dilakukan bersama-sama oleh ITB, PT Pura Barutama, PT Kemurgi Indonesia dan Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia, serta didukung oleh Pemda Kabupaten Musi Banyuasin dan PT Berkat Sawit Sukamaju (PT. BSS). Unit percontohan produksi IVO berkapasitas 6 ton IVO/jam telah dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. IVO dihasilkan melalui pembersihan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) dari zat-zat yang dapat mempengaruhi kualitas minyak sawit seperti getah dan logam alkali.

2. Unit Produksi Katalis Bensa dan Percontohan Produksi Bensin Sawit

Sebagai etalase pengembangan teknologi hilir sawit, BPDPKS berkomitmen untuk mendukung proses pengembangan teknologi produksi bensin sawit. Sejak tahun 2017 BPDPKS telah menyalurkan dana penelitian dan pengembangan teknologi ini melalui rancang bangun unit pilot berkapasitas 20 L bensin sawit/hari dan sejak tahun 2019 membiayai proses pengembangan unit percontohan produksi bensin sawit berkapasitas 1.000 L umpan/hari. ITB bersama PT Pura Barutama merancang dan membangun unit produksi katalis yang digunakan dalam unit reaktor, dan seluruh unit operasi untuk mengonversi IVO menjadi bensin sawit. PT Pura Barutama berperan penting mendukung ITB dalam proses commissioning dan penyempurnaan unit percontohan produksi bensin sawit beserta operasinya. Unit percontohan ini berhasil mengkonversi IVO menjadi bensin sawit berkualitas tinggi dengan octan number lebih dari 100. PT Energi Management Indonesia (EMI) mendukung studi konseptual dan tekno-ekonomi pabrik bensin kelapa sawit.

3. Prioritas Riset Nasional dan Proyek Strategis Nasional

Kegiatan pengembangan unit produksi bensin sawit bersama dengan pengembangan teknologi penyiapan IVO adalah bagian dari program Prioritas Riset Nasional dan Proyek Strategis Nasional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden No 109 Tahun 2020 sebagai kegiatan utama pengembangan teknologi bahan bakar terbarukan dari sawit. Kegiatan yang didukung penuh oleh seluruh pemangku kepentingan sawit nasional dan dimulai sejak 2020 ini dikoordinasikan oleh BRIN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.

4. Rencana Pengembangan

Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia yang saat ini memproduksi 49 juta ton CPO/tahun, dan pada saat yang sama Indonesia adalah negara perngimpor bahan bakar bensin terbesar kedua di dunia, sangat berkepentingan untuk mengembangkan teknologi produksi bensin sawit. Teknologi yang dapat mengkonversi IVO menjadi bensin sawit akan menjadi salah satu ujung tombak diversifikasi proses hilir sawit Indonesia, sekaligus dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk mensubstitusi impor bensin nasional yang pada gilirannya dapat menurunkan defisit anggaran belanja nasional akibat impor bahan bakar.

Untuk itu, ITB bekerja sama dengan segenap mitra untuk mengembangkan pabrik bensin sawit berkapasitas 50.000 ton/tahun. Unit produksi ini dapat dikembangkan sebagai unit produksi yang dapat dibangun secara mandiri di sentra-sentra sawit yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Keberhasilan penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu langkah strategis yang akan secara langsung dapat meningkatkan ketahanan energi nasional dan dapat diterapkan untuk memperbaiki rantai pasok kelapa sawit dalam rangka meningkatkan bargaining position pekebun.

 

  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
  • Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
  • Pusat Rekayasa Katalisis, Institut Teknologi Bandung
  • PT. Pura Barutama
  • Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia
  • PT. Kemurgi Indonesia
  • PT. Energy Management Indonesia