Kolaborasi BPDPKS, Apkasindo, dan Sawitsetara Perkenalkan Produk UKMK Sawit Kepada Mahasiswa Bali
KUTA– Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) dan Sawitsetara kembali memperkenalkan produk-produk UKMK (Usaha Kecil Menengah Koperasi) berbahan sawit kepada mahasiswa dan pelaku UMKM di Bali. Kegiatan ini berlangsung selama 23-25 November 2022 dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara, Dewan Pembina DPP APKASINDO, menjelaskan bahwa dalam pidato Presiden Joko Widodo telah disebutkan dunia akan menghadapi tantangan luar biasa di tahun depan. Untuk itulah, Indonesia perlu waspada karena pandemi belum usai dan tensi global terus meningkat sebagai dampak konflik Ukraina Rusia yang akan berdampak kepada persoalan pangan dan energi.
“Tetapi dalam setiap krisis akan menghasilkan peluang baru salah satunya sektor UMKM yang diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian. Termasuk di dalamnya ekonomi petani sawit,” ujar Erro.
Menurut Erro, UMKM sawit sangatlah potensial untuk dapat berkembang di Indonesia. Karena kelapa sawit dapat menghasilkan produk bernilai tambah tinggi termasuk hasil limbahnya. “Pemanfaatan minyak sawit dari pelepah, daun, dan ratusan produk produk turunan sawit. Itu sebabnya, hilirisasi di tingkat petani sawit dapat digerakkan melalui UMKM,” urainya.
Rino Afrino, Sekjen DPP APKASINDO, menyambut baik kegiatan sawitsetara.net sebagai portal berita resmi APKASINDO yang dapat berperan untuk mendistribusikan informasi positif sawit kepada publik dan masyarakat. Indonesia harus bersyukur karena kelapa sawit menjadi berkah bagi negara ini.
“Kelapa sawit hanya dapat tumbuh di negara tropis. Namun tidak dapat ditanam di negara-negara seperti Amerika dan Eropa. Keunggulan dari kelapa sawit inilah yang perlu disampaikan kepada masyarakat,” tambah kandidat Doktor dari Universitas Riau ini.
Rino berharap kelapa sawit dapat terus tumbuh dan dimanfaatkan pelaku UMKM sebagai produk bernilai tambah tinggi.”Jangan sampai cerita Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia hanya tinggal nama. Sebagaimana nasib komoditas lain seperti rempah dan karet,” ujarnya.
Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarakan APKASINDO dan sawitsetara.net dapat menciptakan persepsi positif khususnya mahasiswa dan pelaku UMKM di Bali.
“Sampai Oktober 2022, kelapa sawit menjadi penopang utama ekonomi melalui kontribusi devisa sebesar US$2,5 milliar. Peranan BPDPKS menjaga sawit terus lestari dan berkembang di Indonesia. Melalui divisi UKMK, kami berupaya memperkuat posisi sawit dengan menggandeng asosiasi sawit termasuk Apkasindo. Kegiatan workshop dan pameran ini diharapkan mampu meningkatkan nilai positif sawit,” kata Helmi.
Workshop dan Eksibisi ini bertemakan “Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Koperasi Untuk Mendorong Kreativitas Sektor UKMK Guna Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Petani Kelapa Sawit”.
Pembicara workshop ini antara lain Helmi Muhansyah (Kepala Divisi UKMK BPDPKS), Kepala Divisi Monitoring, Evaluasi, dan Pengkajian Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM RI Tony Susanto, Dr. Puspo Edi Giriwono (Kepala SEAFAST Center IPB), dan I Made Widiana (Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, Bali). Selama satu hari, kegiatan ini dimoderatori oleh Qayuum Amri (Pemimpin Redaksi Majalah Sawit Indonesia).
Hadir pula Siswanto (Wakil Ketua Koperasi Setara), Suhendrik (Wasekjen DPP APKASINDO), perwakilan petani APKASINDO, dan pelaku UKMK di wilayah Bali. Tercatat, ada lebih 100 mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini.
Pimpinan Redaksi sawitsetara.net M. Goldameir Mektania, mengaku bersyukur karena rangkaian kegiatan pertama di dua wilayah yakni Banjarmasin dan Bali bisa berjalan dengan baik dengan tema Meningkatkan Kapasitas Dan Kapabilitas Koperasi Untuk Mendorong Kreatifitas Sektor UKMK Guna Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Petani Kelapa Sawit.
“Dengan selesainya kegiatan ini nantinya, semoga kita bisa mendapat inspirasi untuk bisa diaplikasikan di daerahnya masing-masing dan berharap nantinya apa yang didapatkan bisa dibagi-bagi ke petani-petani sawit lainnya di daerah,” pungkasnya.