BPDPKS Gandeng Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Hilirisasikan Penelitian Terkait Kelapa Sawit

BPDPKS Gandeng Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Hilirisasikan Penelitian Terkait Kelapa Sawit
(Dokumentasi: Bahari Setia Panji N)

Hasil penelitian periset kelapa sawit yang tergabung dalam Grant Riset Sawit (GRS) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan difasilitasi melalui hilirisasi hasil penelitian oleh Asosiasi Inventor Indonesia (AII).

13 inventor yang dihilirisasikan dalam suatu strategi peningkatan nilai tambah komoditasnya diharapkan dapat menarik investor baik perusahaan maupun perorangan untuk menjadi mitra inventor dalam komersialisasi hasil penelitian, seperti diungkapkan Ketua Umum AII Didiek Hadjar Goenadi.

AII, kata Didiek, akan mempertemukan para inventor dengan investor untuk hilirisasi produk agar lolos dari 'Syndrome of The Death Valley' tersebut.

Didiek mengungkapkan ada 13 inventor periset Grand Riset Sawit (GRS) untuk hilirisasi hasil penelitian, yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Arfie Thahar, Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS mengatakan ada sekitar 138 invensi yang selesai pendanannya melalui GRS BPDPKS tahun 2015-2019. Dari jumlah tersebut, berdasarkan hasil valuasi oleh tim ahli ada 13 yang sudah Technology Readiness Level (TRL) 6-7 dan dinyatakan siap untuk komersialisasi produk.

“Jadi AII tidak melakukan seleksi dengan kriteria sendiri, tetapi mengikuti standar yang berlaku secara internasional lewat penilaian TRL mulai dari angka 1 sampai 9”, terang Arfie.

Arfie juga mengungkapkan para penemu atau inventor kerap terkendala pada kesiapan terapan teknologi atau Technology Readiness Level (TRL) 7. Jika dianalogikan kondisi TRL 7-8 sebagai lembah kematian (Death Valley) bagi inventor. ***(AMZ/BPDPKS)