Negara Produsen Sawit Keberatan atas Standar ILUC Uni Eropa

NEGARA-negara produsen sawit di bawah Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) akan mengambil sikap terhadap arah kebijakan Uni Eropa terkait dengan penetapan Indirect Land Use Change (ILUC). Alasannya, ILUC disusun dengan menggunakan perspektif Uni Eropa dan Amerika Serikat. Akibatnya, kerangka tersebut tidak sesuai untuk negara-negara produsen minyak kelapa sawit (CPO) sehingga berimplikasi diskriminatif. Isu mengenai pembahasan ILUC dan Sustainable Development Goals (SDG’s) yang berpotensi negatif terhadap industri sawit menjadi pembahasan anggota CPOPC pada pertemuan di Cartagena, Kolombia pada 26 September 2018. Dalam keterangan pers, Selasa (2/10/2018), Direktur Eksekutif CPOPC Mahendra Siregar menyatakan CPOPC akan terus mengkritisi penetapan ILUC yang akan disusun Komisi Uni Eropa.

Negara Produsen Sawit Keberatan atas Standar ILUC Uni Eropa
NEGARA-negara produsen sawit di bawah Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) akan mengambil sikap terhadap arah kebijakan Uni Eropa terkait dengan penetapan Indirect Land Use Change (ILUC). Alasannya, ILUC disusun dengan menggunakan perspektif Uni Eropa dan Amerika Serikat. Akibatnya, kerangka tersebut tidak sesuai untuk negara-negara produsen minyak kelapa sawit (CPO) sehingga berimplikasi diskriminatif. Isu mengenai pembahasan ILUC dan Sustainable Development Goals (SDG’s) yang berpotensi negatif terhadap industri sawit menjadi pembahasan anggota CPOPC pada pertemuan di Cartagena, Kolombia pada 26 September 2018. Dalam keterangan pers, Selasa (2/10/2018), Direktur Eksekutif CPOPC Mahendra Siregar menyatakan CPOPC akan terus mengkritisi penetapan ILUC yang akan disusun Komisi Uni Eropa. Terlebih jika ILUC akan menjadi kriteria untuk keberlanjutan penggunaan biodiesel berbasis sawit di Uni Eropa. Menurut Mahendra, beberapa model ILUC yang diusulkan Uni Eropa belum dapat dijadikan rujukan bukti definitif yang dapat menjelaskan perbedaan antara ILUC risiko tinggi dan rendah. CPOPC mengkhawatirkan ILUC hanya dijadikan alat proteksi perdagangan mereka, terutama dalam menghambat perdagangan kelapa sawit di Uni  Eropa. Kekhawatiran ini cukup beralasan karena tingginya kampanye negatif bahwa sawit sebagai pelaku deforestasi dan kerusakan lahan gambut. “ILUC dapat menekan daya saing sawit terhadap produk minyak nabati di Eropa,” ujar Mahendra. ***