Kilang Plaju akan Olah Bahan Bakar dari Sawit

PT Pertamina (Persero) akan memanfaatkan kilang minyak di Plaju, Sumatera Selatan untuk mengolah bahan bakar berbasis sawit. Kajian untuk memproduksi green fuel di kilang tersebut sudah selesai dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Adrian Febi Misna mengungkapkan hasil kajian menunjukkan bahwa kilang Plaju bisa digunakan untuk memproduksi green gasoline dan saat ini komposisi minyak sawitnya baru 7,5%.  Komposisi itu akan terus ditingkatkan hingga bisa mencapai 100% atau menghasilkan green fuels. Kilang minyak Plaju tergolong tua, dibangun pada 1930, berkapasitas 125 ribu barel bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil per hari. Kilang ini bisa diperbarui dan diadaptasi untuk memproduksi bahan bakar berbasis sawit. `Idealnya kita bangun (kilang) baru, tapi investasinya mahal,` kata Adrian di Jakarta, Kamis (20/12/2018), sebagaimana diberitakan Kata Data. Selain kilang Plaju, Pertamina juga memiliki kilang tua di Dumai, Riau, berkapasitas 170 ribu barel per hari. Studi untuk mengembangkan kilang ini untuk memproduksi green fuels akan dilakukan pada Maret 2019. Dalam pengembangan kilang green fuel ini, Pertamina bekerja sama dengan Eni, perusahaan migas berbasis di Italia. Selain itu kerjasama juga dijalin dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang memasok minyak kelapa sawit bagi kilang tersebut. ***