Riau Optimalkan Mandatori B20 Bagi Perekonomian Daerah

KEBIJAKAN perluasan mandatori B20 dinilai bisa memberikan efek positif bagi peningkatan perekonomian daerah melalui berbagai sektor. Provinsi Riau misalnya, berharap kebijakan tersebut bisa meningkatkan pendapatan daerah dari produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). `Dengan B20, minimal dari CPO bisa masuk pendapatan, apakah itu terhitungnya dari dana bagi hasil minyak dan gas,` kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, Indra Lukman Agus, di Pekanbaru, (22/10/2018). Riau merupakan salah satu sentra kelapa sawit nasional dengan CPO sebagai andalan produknya.

Riau Optimalkan Mandatori B20 Bagi Perekonomian Daerah

KEBIJAKAN perluasan mandatori B20 dinilai bisa memberikan efek positif bagi peningkatan perekonomian daerah melalui berbagai sektor. Provinsi Riau misalnya, berharap kebijakan tersebut bisa meningkatkan pendapatan daerah dari produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). `Dengan B20, minimal dari CPO bisa masuk pendapatan, apakah itu terhitungnya dari dana bagi hasil minyak dan gas,` kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, Indra Lukman Agus, di Pekanbaru, (22/10/2018). Riau merupakan salah satu sentra kelapa sawit nasional dengan CPO sebagai andalan produknya. Hal ini berbeda dengan provinsi lainnya yang mengandalkan pendapatan dari aneka produk turunan kelapa sawit. Saat ini, Riau juga tengah mengupayakan untuk menjadi penyuplai B20 ke sektor industri. Menurut Indra, sektor usaha ini bisa dikelola oleh BUMD dan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. Namun demikian, upaya ini tidak mudah diwujudkan karena terbentur masalah dana. `Kita punya sumber daya manusia dan teknologinya sudah ada juga orangnya. Hanya sumber daya pendanaan yang terbatas,` tandasnya. *** (Sumber: Antara Riau)