Biodiesel Indonesia Kembali ke Pasar Eropa

Industri kelapa sawit di tanah air boleh sedikit bernapas lega setelah  Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menolak putusan anti-dumping Uni Eropa terhadap produk biodiesel Indonesia. Hal ini berarti ekspor bahan bakar biodiesel dari Indonesia mulai masuk lagi ke Eropa.

Biodiesel Indonesia Kembali ke Pasar Eropa

Industri kelapa sawit di tanah air boleh sedikit bernapas lega setelah  Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menolak putusan anti-dumping Uni Eropa terhadap produk biodiesel Indonesia. Hal ini berarti ekspor bahan bakar biodiesel dari Indonesia mulai masuk lagi ke Eropa. Ekspor perdana biodisel dimulai kembali pada akhir Mei 2018 setelah sempat terhenti selama satu tahun. Selama periode kosong ekspor tersebut, Uni Eropa telah melakukan substitusi biodiesel berbasis minyak kelapa sawit dengan minyak nabati lain dari kedelai.  Menurut Paulus Tjakrawan, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), volume ekspor biodiesel Mei lalu masih kecil. Hanya, ia belum mendapatkan data ekspor tersebut. Yang jelas, `Sudah ada beberapa perusahaan yang mengekspor biodisel pada Mei lalu,` ujarnya di Jakarta, Jumat (1/6/2018). Menurut Paulus, ekspor biodisel itu merupakan yang pertama pada tahun ini. Sebab, sepanjang kuartal I 2018, ekspor biodiesel ke Uni Eropa masih nol. `Karena kita baru ekspor, kira-kira ekspor biodiesel ke Uni Eropa paling banyak 500.000 kiloliter (kl) di 2018,` kata dia. Tentu, perkiraan itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan ekspor biodiesel ke Uni Eropa pada 2014 yang mencapai 1,8 juta kl. Paulus mengatakan, ekspor tahun ini masih kecil lantaran tantangan utama bagi Indonesia saat ini adalah menjalin koneksi kembali dengan Uni Eropa yang sempat terputus.