Titik Penyaluran FAME untuk B20 bakal Disederhanakan

Untuk mengoptimalkan implementasi program perluasan mandatori B20, pemerintah akan menyempurnakan dan menyederhanakan rantai pasok penyaluran Fatty Acid Methyl Esters (FAME). Yakni dengan mengurangi lokasi tujuan penyaluran FAME dan memusatkannya hanya pada beberapa terminal bahan bakar minyak (TBBM) tertentu. `Kami diminta evaluasinya tanggal 1 Desember 2018 akan dimulai skema yang baru.

Titik Penyaluran FAME untuk B20 bakal Disederhanakan

Untuk mengoptimalkan implementasi program perluasan mandatori B20, pemerintah akan menyempurnakan dan menyederhanakan rantai pasok penyaluran Fatty Acid Methyl Esters (FAME). Yakni dengan mengurangi lokasi tujuan penyaluran FAME dan memusatkannya hanya pada beberapa terminal bahan bakar minyak (TBBM) tertentu. `Kami diminta evaluasinya tanggal 1 Desember 2018 akan dimulai skema yang baru. Misalkan, sekarang jumlah TBBM yang sekarang tersebar, nah kami konsentrasikan di beberapa titik,` ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana di Kantor Kemenko Perekonomian, (18/10/2018) sebagaimana diberitakan Bisnis.com. Saat ini distribusi FAME, yang merupakan bahan untuk dicampurkan dengan solar untuk menjadi Biodiesel 20% (B20), masih terkendala sejumlah hal. Oleh karena itu, untuk meminimalisir potensi masalah dalam penyaluran, pemerintah sepakat untuk mengurangi jumlah tujuan penyaluran pasokan FAME. Namun demikian, dibandingkan sejak perluasan mandatori B20 diberlakukan 1 September 2018, distribusi itu sudah jauh lebih baik. Penyederhanaan titik penyaluran tersebut merupakan usulan Pertamina, yakni mengirim FAME hanya ke 14 lokasi yang terdiri dari enam kilang dan delapan TBBM. Sebelumnya, FAME disalurkan oleh Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) ke 112 lokasi. Nantinya, di 14 lokasi itulah BBM solar dicampur dengan FAME untuk kemudian disalurkan ke masyarakat sebagai B20. Menurut Rida, rencana tersebut belum terealisasikan karena Pertamina belum menentukan TBBM mana yang menjadi pusat pengiriman. Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan penyaluran B20 belum dilakukan maksimal karena terlambatnya pasokan FAME ke Terminal BBM Tanjung Uban, Bau-Bau, Wayame, Manggis, Tanjung Wang, Kupang, Makassar, Bitung, STS Balikpapan dan STS Kotabaru. ***